Cerita Din Syamsuddin 2 Kali Tolak Undangan American Jewish Committee ke Israel

18 Juli 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam aksi bela Palestina di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, sore ini, Minggu (9/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam aksi bela Palestina di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, sore ini, Minggu (9/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengaku pernah dua kali diundang datang ke Tel Aviv oleh American Jewish Committee (AJC). Namun, dia menolak ajakan tersebut meski digoda bakal diberi uang.
ADVERTISEMENT
"Saya dua kali diundang oleh organisasi yang sama American Jewish Committee untuk berkunjung ke Tel Aviv dan saya katakan tidak," kata dia saat ditemui di wilayah Jakarta Timur pada Kamis (18/7).
Din menilai siapa saja yang menerima ajakan dari American Jewish Committe dan memutuskan pergi ke Tel Aviv didorong aspek kebutuhan ekonomi semata.
Foto udara permukiman Yahudi di Givat Zeev, dekat kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel pada 13 Mei 2020. Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
Maka dari itu, dia menilai bohong apabila ada warga negara Indonesia yang pergi ke Tel Aviv dengan biaya pribadi.
"Saya dapat memastikan itu tidak lepas dari dukungan finansial, maka bohong besar kalau ada yang mengatakan 'Kami pergi dengan biaya sendiri'," ucap dia.
Adapun terkait dengan kepergian lima tokoh nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, Din mengatakan tindakan mereka tak berperasaan dan tak memakai akal sehat.
ADVERTISEMENT
"Ini sungguh tindakan yang tidak berperasaan dan tidak berakal pikiran dan tidak mungkin tidak ada maksud terselubung," ujar dia.
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
Meski begitu, Din menilai tindakan yang dilakukan oleh lima tokoh nahdliyin itu hendaknya dijadikan sebagai pelajaran. Jangan sampai, peristiwa serupa terjadi lagi di kemudian hari.
"Ini adalah pelajaran, bagi rakyat dan warga negara, bagi umat Islam khususnya, janganlah bermain-main dan melakukan langkah-langkah di luar perasaan umat Islam, ini sungguh mengganggu, mengusik, dan menyakiti hati dan perasaan umat Islam di Indonesia," ungkap dia.