Cerita Eks Mendes Kembangkan RHT, Suplemen yang Diklaim Ampuh Tangkal Corona

4 September 2020 18:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rhea Health Tone Oil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rhea Health Tone Oil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Eks Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo, berbagi cerita soal Rhea Health Tone (RHT), suplemen yang diklaim ampuh menangkal virus corona. Suplemen ini diinisiasi oleh Eko bersama eks Menkominfo, Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Meski belum diakui di Indonesia, Eko menyebut, suplemennya itu mulai mendapat tempat di luar negeri. Buktinya, kata dia Kemenkes Armenia menggunakan Rhea Health Tone sebagai terapi untuk pasien COVID-19.
Eko Putro Sandjojo Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Jadi lebih banyak supaya peredaran darah kita supaya lancar, nah, kebetulan saja COVID-19 itu masuknya melalui ACE2, dari jurnal itu ternyata di Armenia dibaca, terus dipakai di beberapa rumah sakit, ternyata bisa membantu, dan kemudian bahkan Kementerian Kesehatan Armenia menganjurkan untuk penambahan Rhea Health Tone sebagai anjuran terapi untuk penderita COVID-19," ujar Eko dalam program To The Point kumparan, Jumat (4/9).
"Tapi di Indonesia kita masih pasarkan sebagai suplemen kesehatan, karena izinnya sekarang baru suplemen kesehatan," sambungnya.
Suplemen Rhea Health Tone. Foto: Dok. Eko Sandjojo
Tepatnya, suplemen ini dikembangkan untuk untuk mengatasi masalah sejumlah kesehatan, seperti menjaga tekanan darah, penyumbatan pembuluh darah, dan mencegah atau mengurangi potensi terkena kanker dengan me-regulate ACE-2 yang ada di sel tubuh.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ACE-2 dikenal sebagai "pintu masuk" virus corona SARS-CoV-2 ke tubuh manusia. Eko mengklaim, berdasarkan penelitian, RHT ampuh melumpuhkan Sars-Cov-2.
"Walaupun Rhea Health Tone ini secara in vitro dalam phase one kita secara in vitro kita berhasil melumpuhkan Sars-Cov-2 virusnya COVID2 di fiesta level 3 labnya University of Texas di Amerika. Di Indonesia kita juga secara in vitro berhasil melawan corona ADV, corona ADV itu 99 persen mirip secara PCR dengan Sars-Cov-2 dan bahkan di israel Migal Institute membuat vaksin corona based dari corona ADV," ucap Eko.
Eko mengakui, suplemen itu belum bisa dikategorikan sebagai obat lantaran belum melalui tahapan uji klinis. Eko akhirnya mendaftarkan suplemen tersebut untuk mengantongi izin dari BPOM.
ADVERTISEMENT
"Tapi karena kita belum selesai menjalankan clinical trial, jadi kita belum boleh klaim sebagai obat corona, walaupun banyak testimoni dari banyak orang, tapi itu tidak dianggap sebagai scientific testimony," ungkap Eko.
Wabah Flu Burung Batu Loncatan Eko Jadi Pengusaha di Bidang Obat
Menteri periode pertama Jokowi itu mengaku wabah flu burung menjadi batu loncatan baginya untuk menjadi pengusaha obat serta suplemen. Bekerja sama dengan petinggi perusahaan ternak Charoen Popkhand, Benjamin Jiaravanon, dan seorang ahli kimia bernama Yousef Babikian, Eko mendirikan riset company yang sekarang menjadi produsen RHT.
"Kita juga sudah patenkan beberapa molekul untuk drug, kita juga sudah mematenkan 9 molekul, tapi kalau molekul untuk drug prosesnya panjang, jadi masih perlu 5 tahun lagi. Tapi kalau suplemen kan lebih cepat," beber dia.
Rhea Health Tone di Lab dalam uji Invitro juga berhasil mematikan Virus Corona IBV yang mempunyai kemiripan dengan Virus Covid19. Foto: Rhea Health Tone
Hasil invitro test suplemen corona Rhea Health Tone yang di fasilitasi oleh A-Star, Singapore Government Funded Research Institution. Foto: Rhea Health Tone
Dibanding meneliti vaksin atau obat, Eko memilih mengembangkan suplemen ini. Sebab, menurutnya, suplemen RHT tetap bisa efektif sekalipun virus bermutasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau vaksin mungkin perlu di-adjust dan kalau vaksin kan memasukkan message ke badan kita lalu badan kita membentuk antibodi. Kalau virusnya berubah tentu message-nya harus diubah juga jadi vaksinnya perlu di-upgrade," tuturnya.
"Untuk ini kita lebih kepada memperkuat sel kita atau AC2 kita. Sehingga pintu masuknya meski dia mutasi, selama pintu masuknya melalui AC2, dia bisa lebih efektif. Tapi lagi-lagi, ini bukan obat, ini masih statusnya suplemen kesehatan," kata Eko.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***