Cerita Ganjar saat Ziarah ke Makam Gus Dur: Merinding Lihat Nisannya

13 Januari 2024 20:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo usai menghadiri acara Silaturahmi Lintas Agama di DBL Arena, Surabaya, pada Sabtu (13/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo usai menghadiri acara Silaturahmi Lintas Agama di DBL Arena, Surabaya, pada Sabtu (13/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo menghadiri acara Silaturahmi Lintas Agama di DBL Arena, Surabaya, pada Sabtu (13/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatannya, Ganjar menceritakan saat ia berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jumat (12/1) kemarin.
Ia merinding saat ziarah tahlil di makam Gus Dur. Ganjar didampingi oleh Yenny Wahid ketika ziarah.
"Saya kemarin diantar Mbak Yenny ziarah ke makam Gus Dur. Semalam yang bikin merinding adalah ketika duduk bersimpuh dan tahlil mau dimulai. Dan pandangan saya selalu menatap nisan, merinding saya," ujar Ganjar dalam pidatonya.
Ganjar mengungkapkan, rasa merindingnya itu karena nisan di makam Preside ke-4 itu terdiri dari beberapa bahasa.
"Itu nisan yang sangat jarang kita temui. Karena di sana ada bahasa Arab, Tiongkok, Inggris dan Indonesia," ungkapnya.
Hal itulah, kata Ganjar, yang menunjukkan Gus Dur sebagai tokoh yang menyatukan keberagaman.
ADVERTISEMENT
"Seorang tokoh pahlawan kemanusiaan yang lahir di republik ini untuk menyatukan Indonesia. Maka hiduplah keberagaman dengan nyaman. Maka itulah spirit kebersamaan dengan warna-warni yang kita miliki. Saya orang yang mempercayai seperti apa yang Gus Dur sampaikan keberagaman. Apa yang kemudian ada, kita lihat," jelas dia.