Cerita Gatot Dicopot Jokowi dari Panglima TNI karena Instruksi Nonton G30S/PKI

23 September 2020 15:16 WIB
comment
40
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat mengunjungi mes pemain Tira-Persikabo. Foto: Dok. Media Tira-Persikabo
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat mengunjungi mes pemain Tira-Persikabo. Foto: Dok. Media Tira-Persikabo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menceritakan soal instruksi yang ia berikan kepada seluruh personelnya saat menjabat Panglima TNI. Instruksi yang dimaksud adalah memerintahkan seluruh personel TNI untuk menonton film G30S/PKI.
ADVERTISEMENT
Langkah Gatot ini dulu sempat menuai polemik.
"Pada saat saya sebagai Panglima TNI, saya lihat itu semua (generasi muda tidak percaya PKI). Maka saya perintahkan jajaran untuk menonton film G30S/PKI," ungkap Gatot dalam sebuah akun YouTube, Rabu (23/9).
Kemudian, Gatot bercerita instruksinya ini ternyata berpengaruh terhadap pencopotannya sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. Saat itu, Gatot mengaku diingatkan oleh seorang politikus PDIP bahwa sikapnya itu akan berujung pada pencopotan sebagai Panglima TNI.
Dan peringatan itu benar-benar terjadi.
"Saat itu, saya punya sahabat dari PDIP. 'Pak Gatot, hentikan itu. Pasti Pak Gatot akan diganti'. Saya bilang terima kasih, tapi saya gas karena ini benar-benar berbahaya. Dan benar-benar (saya) diganti," lanjutnya.
Gatot Nurmantyo saat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI di Bandung, Senin (7/9). Foto: Dok. Istimewa
Bukan tak ada alasan mengapa ia saat menjabat Panglima TNI pernah menginstruksikan jajarannya menonton film G30S/PKI. Sebab, ia melihat generasi muda saat ini tidak mengetahui peristiwa PKI karena sudah dihapus dari mata pelajaran Sejarah.
ADVERTISEMENT
"Sejak 2008 itulah seluruh sekolah dan setingkatnya, pelajaran sejarah tentang G30S/PKI ditiadakan. Ini hal yang sangat berbahaya," kata Gatot.
Dengan kekhawatiran inilah Gatot tak menutup kemungkinan bisa terjadi kebangkitan PKI di Indonesia. Maka dari itu, ia pernah mengisi kuliah umum di berbagai kampus untuk bisa melawan gerakan PKI.
"Pada 2017, kalau kita sama-sama ingat bahwa generasi muda 90 persen tak percaya adanya PKI. Maka, dengan data-data yang ada, pertama kali tanggal 10 maret 2014 saat masih jadi Pangkostrad, saya beranikan untuk memberikan kuliah umum tentang proxy war di Universitas Indonesia," imbuhnya.

Gatot Nurmantyo Singgung RUU HIP

Tak sampai di situ, Gatot menilai gerakan PKI gaya baru semakin nyata saat berhasil mengganti Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni.
Jajaran menteri Sambangi DPR serahkan surat penundaan RUU HIP ke DPR. Foto: DPR RI
Dengan adanya usulan RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), ia khawatir justru akan mengubah Pancasila dan UUD 1945 yang sudah ada sebagai dasar negara. Apalagi, pembahasan RUU HIP bukannya dihapus, tapi justru hanya ditunda saja.
ADVERTISEMENT
"Siapa lagi kalau itu bukan PKI? Yang kejadian-kejadian lain akan memperjelas semuanya. Bahkan sekarang pun (RUU HIP) tak dihapus tapi ditunda. Dasar inilah sebenarnya yang melandasi saya bergabung dengan rekan-rekan seperjuangan, karena saya pribadi tahun 1982 pernah bersumpah di atas Al-quran. Intinya demi Allah saya bersumpah akan setiap pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tutup Gatot.
Diketahui, Gatot yang semestinya memasuki masa pensiun per 1 April 2018 justru diganti lebih cepat pada pengujung 2017. Presiden Jokowi secara tiba-tiba mencopot Gatot dan digantikan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto.
=====
Saksikan video menarik di bawah ini: