Cerita Guru SMK Yadika 6 Terkepung Asap saat Kebakaran

19 November 2019 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para guru dan petugas sekolah berusaha memadamkan api yang menyala di salah satu ruangan gedung belajar SMK Yadika 6, Kota Bekasi. Foto:  Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para guru dan petugas sekolah berusaha memadamkan api yang menyala di salah satu ruangan gedung belajar SMK Yadika 6, Kota Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Api melahap Gedung A SMK Yadika 6 Kota Bekasi pada Senin (18/11) sekitar pukul 15.00 WIB. Api tersebut membubungkan asap hitam tebal dan sempat mengepung para guru dan siswa yang tengah melaksanakan proses belajar mengajar di gedung tersebut.
ADVERTISEMENT
Erwin (28), salah seorang guru yang berada di dalam gedung saat kejadian menceritakan bahwa kebakaran didahului oleh asap hitam yang pekat. Hal itu membuat siswa dan guru di dalam gedung sesak napas. Mereka pun panik dan berusaha keluar gedung.
“Waktu itu saya lagi ngajar videografi di lantai dua. Enggak tahu api di mana, tapi asapnya itu sudah tebal saja, nafas juga sudah sesak,” ungkap Erwin saat ditemui di SMK Yadika 6, Selasa (19/11).
Para guru dan petugas sekolah berusaha memadamkan api yang menyala di salah satu ruangan gedung belajar SMK Yadika 6, Kota Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Saat asap pekat itu menyelimuti gedung, ia bersama para guru dan siswa berusaha menyelamatkan diri. Dalam keadaan panik mereka berjalan mencari tangga untuk turun dan keluar dari gedung.
“Itu sudah panik itu. Kita jalan lewat lorong, bareng-bareng turun tangga, meraba-raba karena udah tidak melihat apa-apa lagi. Ada yang inisiatif jalan sendiri juga,” ujar Erwin.
ADVERTISEMENT
Menurut Erwin, ada pula sebagian siswa dan guru yang melompat lewat jendela ruangan di lantai tiga dan lantai dua. Langkah itu dilakukan karena jalur menuju tangga sudah terlalu sesak dan sulit untuk dilalui.
Kondisi bangunan SMK Yadika 6 usai terbakar. Foto: Andesta Herli/kumparan
“Ada yang lewat jendela, lompat ke matras yang sudah disediain di bawah kan,” katanya.
Erwin mengaku tak melihat api selama ia dan para siswa mengevakuasi diri. Menurutnya, api baru terlihat membesar saat gedung telah kosong dan para guru dan siswa sudah berkumpul di lapangan sekolah.
“Itu turun kan, kumpulnya di lapangan depan. Waktu itu asap doang, baru ketika udah di luar, api membesar,” ujarnya.
Kondisi bangunan SMK Yadika 6 usai terbakar. Foto: Andesta Herli/kumparan
Kebakaran di sekolah swasta itu menyebabkan 16 orang yang terdiri dari guru dan siswa dilarikan ke rumah sakit karena terkena bara api, asap ataupun mengalami syok. Ada yang luka karena meloncat dari lantai dua.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar korban hari ini sudah dinyatakan keluar dari rumah sakit, kecuali dua siswa yang masih dirawat di rumah sakit Koja dan rumah sakit Yadika, Kota Bekasi.
Para siswa tersebut mengalami luka di bagian kaki terkena bara api.
“Siswa yang di rumah sakit itu di pertama karena memang ada yang syok ya, sesak nafas. Itu tadi malam sudah dipulangkan. Nah, kemudian luka yang lain karena memang ada kena bara ya di telapak kalinya,” terang Kepala Sekolah SMK Yadika 6, Rellus Manurung.