Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Gustika soal Buzzer dan Politik Indonesia yang Memprihatinkan
27 Oktober 2018 12:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Gustika Fardani Jusuf Hatta awalnya kaget dengan reaksi para netizen Indonesia yang membuat cuitannya viral. Ia hanya merasa mengeluarkan unek-unek soal ketidakrelaannya ketika sang kakek, Mohammad Hatta, disamakan dengan Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali enggak nyangka karena memang biasa ngedumel. Kayaknya itu akunnya aku udah punya dari pas SMA ya tahun 2010," kata Gustika saat berbincang dengan kumparan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (26/10).
Ia mengaku tak terlalu memperhatikan apakah banyak netizen yang menyerangnya karena cuitan tersebut. Sebab, kemarin, Kamis (25/10), ia sangat sibuk sehingga tak memperhatikan apa yang terjadi di akun Twitternya.
"Aku kan kemarin (Kamis) sibuk banget. Seharian nonton Jakarta Fashion Week bareng mamaku. Jadi aku juga enggak ngelihat, akunku juga aku mute. Aku malah dapat kabar soal bully-bully itu dari temenku. Tapi aku ya bodo amatlah," ungkapnya.
Gustika menambahkan, ia juga tak peduli dengan omongan netizen yang menyebut dirinya tak seharusnya mengeluarkan kata-kata tak pantas. Apalagi,, Gustika merupakan cucu Bung Hatta,
ADVERTISEMENT
Sebagai pengingat, di dalam salah satu cuitannya, Gustika menambahkan umpatan binatang di akhir kalimatnya. Gustika mengaku itu murni umpatan saja karena merasa kesal Bung Hatta disamakan dengan Sandi.
"Bodo amat sih. soaalnya apa ya, aku bukan dia. Aku enggak mencoba untuk jadi dia. Kebetulan aja, ini ayah pasti marah tapi aku pertama kalli denger kata **jijn* atau apa itu dari dia," ujarnya.
"Jadi sebenernya aku enggak peduli karena satu keluarga pun enggak harus peduli. Beda semua kepribadiannya," imbuhnya.
Menurutnya, fenomena buzzer politik seperti yang ia rasakan saat ini merupakan salah satu yang paling memprihatinkan dalam dunia perpolitikan Indonesia.
"Yang saya prihatin di politik Indonesia itu ya berantem-berantemnya itu sih. terus buzzernya. Terus apalagi ya. ya agama digadai-gadai juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Buzzer-buzzer gitu yang enggak ada kerjaan dan cuma ngomel-ngomel tiap hari," tegasnya.
Ketika ditanya, apakah tertarik untuk masuk dunia perpolitikan di Indonesia, Gustika menjawab belum.
"Enggak tertarik sih, apalagi untuk saat ini ya. Kalau mau masuk politik itu kan harus serius. Enggak bisa setengah-setengah," tutur Gustika.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini