Cerita Harmonis Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Sejak Tahun 1960

25 Desember 2018 16:19 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal (Foto: Fanny Kusumawardhani/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal (Foto: Fanny Kusumawardhani/Kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toleransi antarumat beragama tidak selalu diwujudkan dalam hal besar. Seperti yang selalu dilakukan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral setiap tahunnya: berbagi lahan parkir di hari raya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Masjid Istiqlal menyediakan sekitar 600 lahan parkir bagi jemaah Katedral yang ingin beribadah Natal. Tak hanya itu, Masjid Istiqlal juga mempersilakan jemaah Katedral untuk menggunakan fasilitas masjid seperti kamar mandi.
"Kalau mereka lelah pun, pengin istirahat, sejenak memulihkan tenaga, silakan duduk di koridor. Tetapi tentunya mengikuti aturan di masjid, terutama masalah pakaian," kata Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (25/12).
Suasana perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Bahu membahu antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral sebenarnya bukan hal yang baru. Menurut Abu Hurairah, hal tersebut bahkan sudah terjadi sejak Masjid Istiqlal mulai digunakan pada tahun 1960-an.
“Kalau kita lihat sejarah, sebelum diresmikan di tahun 1978 oleh Pak Harto, ini masjid sudah mulai digunakan sejak akhir tahun 1960an, dan sejak saat itu Istiqlal dengan Katedral bekerja sama, bilamana ada acara-acara keagamaan seperti christmas, misa agung dan lain lain sebagainya,” kata Abu Hurairah.
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Tak hanya di hari Natal, saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha pun kedua tempat ibadah itu saling berbagi lahan parkir. Gereja Katedral tidak akan segan membuka lahan parkirnya bagi umat Muslim yang ingin beribadah.
ADVERTISEMENT
“Kami juga kalau Idul Fitri dan Idul Adha kan penuh di sini, bahkan mobil sampai membeludak keluar. Mereka enggak masalah Islam mau masuk ke Katedral menggunakan lahan parkir,” lanjutnya.
Hingga saat ini, Abu Hurairah mengaku belum pernah ada konflik antara dua icon keagamaan di Ibu Kota itu. Malah, dari tahun ke tahun, kerja sama keduanya meningkat seiring dengan rasa toleransi yang semakin mesra.
“Sering kedengaran lonceng itu sampai di sini, enggak ada masalah. Hidup harmonis saling menghormati saling berbagi itu keliatan sekali antara Istiqlal dan Gereja Katedral,” tutupnya.