Cerita Haru Momen Perpisahan Alum Si Bocah Argentina dan Ayahnya

8 Februari 2018 20:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Alum dan ayahnya ditemukan di Toraja (Foto: Dok. Polres Tana Toraja)
zoom-in-whitePerbesar
Alum dan ayahnya ditemukan di Toraja (Foto: Dok. Polres Tana Toraja)
ADVERTISEMENT
Alum Langone Avalos (7), bocah asal Argentina yang sempat dinyatakan hilang, telah ditemukan di Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Gadis itu dibawa kabur oleh ayahnya sendiri yang sudah kehilangan hak asuh atasnya, Jorge Langone. Momen perpisahan Alum dan ayahnya begitu mengharukan.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan di Kecamatan Kesu, Toraja Utara, pada Selasa (6/2) pagi, Alum sempat dibawa berkeliling ke beberapa negara selama beberapa bulan. Alum dan ayahnya diketahui masuk ke Indonesia dari Malaysia melalui Batam pada awal Januari 2018.
Alum telah diserahkan oleh Polda Sulsel dan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia ke Konsulat Argentina. Sekretaris NCB) Interpol Indonesia, Brigjen Pol Napoleon Bonaparte, bercerita tentang momen haru saat ayah dan anak itu dipisahkan.
"Sangat sedih. Bahkan mereka lebih butuh waktu lebih dari 3 jam untuk pisah. Anaknya nangis, bapaknya juga nangis, dan kita semua sedih," kenang Napoleon di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Napoleon menambahkan, bahkan beberapa anggota dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polda Sulsel, juga membantu membujuk Alum agar mau berpisah dengan ayahnya. "Akhirnya si anak riang kembali sebelum berpisah," imbuhnya.
Alum dan ayahnya ditemukan di Toraja (Foto: Dok. Polres Tana Toraja)
zoom-in-whitePerbesar
Alum dan ayahnya ditemukan di Toraja (Foto: Dok. Polres Tana Toraja)
Menurut Napoleon, Alum dan ayahnya memang memiliki kedekatan yang cukup baik. Sebelum dinyatakan hilang, Jorge menjemput putrinya dari sekolah, dan membujuknya untuk bersedia pergi bersamanya.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil wawancara kami, saat bertemu dengan mereka di Toraja, didapatkan fakta hubungan si ayah dengan anaknya sangat dekat. Pada saat bapaknya menjemput di sekolah membujuk Alum untuk pergi, dia langsung ikut," tutur Napoleon.
"Dan ternyata langsung dibawa keluar dari Argentina," lanjut dia.
Meskipun Alum mengaku ikut bersama ayahnya karena keinginan sendiri, kata Napoleon, proses hukum seluruhnya akan diserahkan kepada pihak Argentina. "Di sinilah beda hukum kita dengan hukum di Argentina," ucap Napoleon.
"Tadi Pak Dubes bilang kalau di Argentina, masalah mengambil anak walaupun anak kandung sendiri dari tangan ibunya, yang berhak secara hukum. Itu adalah kejahatan yang sensitif dan itu akan betul-betul ditindak," imbuhnya.
Napoleon menyebut, rencananya Alum akan dideportasi pada Sabtu (10/2). Namun ayahnya masih berada di Polda Sumsel untuk diamankan dan akan diserahkan kepada pihak Imigrasi, untuk dideportasi paling lambat pekan depan.
ADVERTISEMENT
Jorge dibekuk polisi ketika sedang makan bersama Alum dan seorang wanita Argentina yang merupakan istri Jorge, Candela Gutierrez, di Wisma Sallebayu Restaurant & Bungalows, Toraja Utara, sekitar 10.00 WITA.
Konpers ibunda Alum di Kedubes Argentina. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers ibunda Alum di Kedubes Argentina. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Penangkapan terhadap Jorge dilakukan Polres Tana Toraja setelah dilakukan pencarian 2x24 jam. Sebelumnya, pihak Polres Tana Toraja mendapatkan informasi soal penculikan itu termasuk yellow notice dan red notice dari Interpol untuk Alum dan Jorge.
Ibu Alum, Elizabeth Avalos, bahkan singgah ke Jakarta untuk mengumumkan permintaan tolong kepada rakyat Indonesia dalam upaya membantu mencari putrinya. Berita hilangnya Alum, juga tercantum dalam sebuah poster yang tersebar di media sosial.
Poster tersebut bertajuk Argentinian Girl Lost in Indonesia, yang dibuat oleh Kedutaan Besar Argentina untuk Indonesia. Dinas Sosial DKI Jakarta juga sempat memposting poster hilangnya Alum melalui akun twitternya, @DinsosDKI1.
ADVERTISEMENT