Cerita Ibu dari Teroris yang Ingin Serang DPR: Ya Allah, Kenapa Lagi

25 Maret 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lilis, ibu Rijal teroris yang ingin serang DPR. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lilis, ibu Rijal teroris yang ingin serang DPR. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 3 teroris yang tersebar di Bogor, Depok, dan Jakarta Barat pada Selasa (15/3) lalu. Mereka merupakan simpatisan dan sudah berbaiat ke ISIS.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ditangkap adalah Rijal alias RS (29). Rijal ditangkap di sebuah tempat di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Tempat penangkapan Rijal itu tak jauh dari rumah makan tempatnya bekerja.
Rijal ini diketahui profesinya adalah karyawan di salah satu rumah makan di Gunung Sindur.
Lilis (64 tahun), Rijal, tak menyangka anaknya itu kembali ditangkap atas kasus yang sama, yaitu terorisme. Rijal ini pada tahun 2018 pernah ditangkap untuk kasus terorisme. Tapi pada tahun 2020 dia dibebaskan.
Lilis menuturkan sebelum ditangkap, dia menanti anaknya itu pulang. Biasanya, Rijal pulang dari kerja di restoran sekitar pukul 16.00 WIB.
"Dia kerja di restoran di Bogor. Jam 4 sore waktu itu diarep-arep (diharapkan) pulang tapi enggak pulang pulang," ungkap Lilis ditemui di rumah kontrakannya di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (25/3).
ADVERTISEMENT
Tak lama, Lilis didatangi polisi dan Bhabinkamtibmas untuk mengabarkan bawa anaknya RS ditangkap polisi terkait kasus terorisme.
"Ijal (Rijal) ditangkap. Ya Allah kenapa lagi. Kan kemarin baru bebas saya dari Desa (Bhabinkamtibmas)," ungkapnya.
Lilis mengatakan, Rijal dikenal baik bahkan rajin mengaji dan tidak pernah meninggalkan ibadah. Anaknya itu juga selalu merawatnya dengan menyiapkan makan setiap hari.
"Kalau mau pergi dia masak. Masak apa aja sebelum pergi kerja," ungkapnya.
Rijal merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Lilis memiliki empat orang anak. Rinciannya adalah dua laki-laki dan dua perempuan.
Lilis tinggal di rumah bersama anaknya yang bungsu. Sedangkan saudara lainnya sudah menikah dan tinggal di Ciseeng Bogor. Lilis mengatakan, RS baru saja ditinggal meninggal ayahnya beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Ini bapaknya baru meninggal dua minggu. Kalau bapaknya orang Solok. Ibu orang Cianjur. Saya ngontrak di sini, Rp 1,2 juta per bulan. Bulan puasa nanti ibu pindah ke rumah anak ibu di Ciseeng," kata dia.
Lebih lanjut, Lilis mengisahkan usai anaknya ditangkap, Densus 88 kemudian menggeledah rumah kontrakannya.
"Ada yang meriksa semua di rumah ada yang dibawa," kata Lilis.
Lilis mengatakan, petugas juga menanyakan sejumlah barang yang ada di rumah.
"Polisi nanya ngelihat Rijal bawa pisau enggak? Ada pisau dapur mah. Ini semua digeledah kamar kamar. Kaget banget ibu. Rajin dia mah ngaji. Mau berangkat masak dulu. Bikin apa aja," ungkapnya.