Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mohammad Rafiq, seorang pensiunan perwira Angkatan Udara Pakistan yang berusia 65 tahun, tak menyangka dengan apa yang telah dialaminya pada Sabtu (10/8) sore.
ADVERTISEMENT
Berkat sikap beraninya, Rafiq mampu melumpuhkan penembak Masjid Pusat Islam Al-Noor di pinggiran Baerum, Oslo, Norwegia. Ia merupakan salah seorang dari 3 jemaah yang tengah berada di masjid saat pelaku menyerang masjid itu.
"Tiba-tiba saya mendengar suara tembakan dari luar," kata Rafiq, dilansir Reuters, Senin (12/8).
Rafiq mengatakan, saat itu ia melihat seorang pemuda memasuki gedung dengan senjata dan pistol. "Dia (pelaku) lalu mulai menembak ke arah dua orang lainnya," kata Rafiq,
Sekejap mata, Rafiq langsung mencegah tembakan itu dengan merebut senjata pelaku. Ia pun berusaha menjatuhkan tubuh pelaku ke lantai.
Atas aksi heroik Rafiq itu, pelaku berhasil dilumpuhkan. Sementara, Rafiq mengalami luka pukul di beberapa bagian tubuhnya. Matanya merah dan salah satu tangannya bengkak.
ADVERTISEMENT
“Dia meletakkan jarinya di mataku, sampai di sini, jari penuh di dalam mata saya, " ungkap pria yang telah tinggal di Norwegia selama 2,5 tahun terakhir ini.
Pelaku saat ini telah ditangkap oleh Kepolisian Norwegia, namun belum diungkap identitas pemuda yang menyerang dengan mengenakan helm dan seragam itu.
Penembakan di Masjid Pusat Islam Al-Noor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat kejadian hanya ada tiga jemaah yang sedang mempersiapkan perayaan Idul Adha di dalam masjid. Beruntung, tak ada korban jiwa akibat penembakan ini.
Asisten Kepala Polisi Norwegia, Rune Skjold, mengatakan aksi ini kemungkinan besar terkait dengan tindakan terorisme. Menurutnya, pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini menyatakan pandangan terkait antiimigran secara online dan aktivis ekstremis sayap kanan.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang menyelidiki ini sebagai upaya untuk melakukan tindakan terorisme," kata Skjold.
Atas penelusuran polisi, diduga tersangka telah membunuh salah satu anggota keluarganya, seorang wanita muda yang ditemukan tewas di rumah tersangka. Meski demikian, polisi belum mengungkap tempat tinggal tersangka.
Serangan seperti ini bukan pertama kali terjadi di Norwegia. Terakhir, terjadi serangan terburuk yang pernah dilakukan oleh seorang ekstrimis sayap kanan, Anders Behring Breivik, pada Juli 2011. Akibat serangan itu, 77 orang terbunuh.