Cerita JK Tolak Tawaran Nyapres dari SBY demi Jokowi

9 Juli 2018 12:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silaturahmi JK dengan SBY di kediaman SBY (Foto: Dok. Tim Media Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Silaturahmi JK dengan SBY di kediaman SBY (Foto: Dok. Tim Media Demokrat)
ADVERTISEMENT
Kedatangan Wapres Jusuf Kalla dan istrinya Mufidah ke kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (25/6) memantik berbagai skenario politik. Salah satunya, bagaimana mengembalikan euforia SBY-JK seperti di 2004-2009.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan tersebut, politikus Demokrat ramai-ramai menyebut opsi JK-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu skenario untuk melawan Jokowi di Pilpres 2019. Selang beberapa hari, mulai muncul poster JK-AHY yang mulai viral.
Wapres JK mengakui memang ada tawaran dari SBY agar ia menjadi capres di 2019 dengan AHY sebagai cawapres. Namun, opsi ini ditolak oleh JK.
“Ada usulan-usulan seperti itu. Tapi saya kaatakan ini karena kekeluargaan saja, kawan-kawan itu lebih mengusulkan saya istirahat sambil beri pelajaran pada yang muda, membagi pengalaman, mengurus sosial,” ujar JK kepada kumparan di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).
Karena pertimbangan inilah, lanjut JK, ia meminta maaf dan menolak opsi JK-AHY di 2019. “Jadi saya meminta maaf, saya tidak bisa masuk (nyapres) dan juga sekarang dengan Pak Jokowi,” kata mantan Ketum Golkar ini.
ADVERTISEMENT
JK juga membeberkan alasan lain mengapa menolak tawaran nyapres dari Demokrat. Mustahil baginya untuk nyapres padahal ia masih berstatus sebagai cawapres Jokowi saat ini. Hal inilah yang disampaikan JK ke SBY.
“Bagaimana pula saya harus berkampanye untuk melawan Pak Jokowi?” kata JK sambil tertawa.
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Sebelumnya, Kadiv Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahean menjelaskan opsi JK-AHY muncul karena Partai Demokrat hingga saat ini masih membuka peluang dengan semua kalangan, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla.
AHY juga tak mempermasalahkan wacana berpasangan dengan JK sudah pupus. Menurut dia, opsi-opsi itu muncul karena sudah saatnya menghadirkan tokoh alternatif di 2019.
“Ketika (alternatif) itu muncul dalam berbagai lembaga survei dan ada nama AHY di sana sini, saya mensyukuri itu adalah harapan dan ekspetasi dari masyarakat kita," jelas AHY di JCC, Minggu (8/7) di JCC, Senayan.
ADVERTISEMENT