Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Jokowi Minta Diajari Kaesang Main Mobile Legends
10 Oktober 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Saat berpidato di depan 540 ketua OSIS se-Indonesia, Presiden Joko Widodo bercerita soal e-sport serta Mobile Legends. Para ketua OSIS itu merupakan peserta Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (AKSI) yang diselenggarakan di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Jokowi awalnya menceritakan tak mengetahui tentang e-sport, tak terkecuali Mobile Legends. Hingga akhirnya ia meminta kepada putranya, Kaesang Pangarep, untuk mengajari terkait e-sport dan Mobile Legends.
"Saya awal-awal enggak ngerti e-sport itu apa sih? Mobile Legends apa sih? Lama-lama tahu tanya Kaesang. Ajarin dong," ungkap Jokowi saat memberikan sambutannya, Rabu (10/10).
Dia selanjutnya menceritakan pernah mengundang pemain game Jess No Limit. Dalam pertemuan itu berbagai hal dibicarakan, mulai dari perkerjaan Jess No Limit sampai pendapatannya.
"Anak-anak senang e-sport? Senang Mobile Legends enggak? Jess No Limit ngerti? Tahu ya?"kata Jokowi yang disambut jawaan ""tahuu" dari "hadirin.
"Saya pernah ngomong ke Jess No Limit, saya undang. Dia kan masih muda, umur 20 tahun. Saya tanya, Jes income per bulan bisa ratusan juta, pekerjaanmu apa? Main Mobile Legends. Coba, coba," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dari cerita tersebut, Jokowi selanjutnya mengingatkan bahwa saat ini teknologi sangat berpengaruh, termasuk dalam hal pekerjaan. Kegiatan seperti main game yang dulunya dianggap tabu, kini bisa mendatangkan pundi rupiah.
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar anak-anak muda tak tertinggal dalam hal teknologi. Terlebih tantangan bangsa Indonesia, termasuk Revolusi Industri 4.0, berkaitan erat dengan inovasi dan teknologi.
"Saya yakin anak-anak punya potensi bersaing dengan negara lain. Sekarang ini kita masuk ke Revolusi Industri 4.0. Kata The McKenzie Institute International, itu 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri yang pertama. Jadi ke depan bukan otot tapi ini (otak). Coba muncul bitcoin, virtual reality, begitu cepatnya," tuturnya.
Acara AKSI digelar oleh Kemendikbud dengan tujuan memperkuat pendidikan karakter. Kegiatan ini diadakan pada Selasa hingga Jumat (9-12/10) di Bogor.
ADVERTISEMENT