Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Jokowi soal Racun Kalajengking yang Lebih Mahal daripada Emas
30 April 2018 10:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya, Jokowi menanyakan kepada para peserta Musrenbangnas mengenai komoditas apa yang paling mahal di dunia.
"Apa komoditas paling mahal di dunia? Pasti banyak yang menjawab emas. Bukan emas . Ada fakta yang menarik yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia racun dari kalajengking ," ujar Jokowi di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
"Harganya USD 10 juta per liter. Jadi kalau Pak Bupati, Gubernur mau kaya, cari racun kalajengking," lanjut Presiden.
Kemudian, lanjut Jokowi, komoditas termahal kedua adalah californium 252. Menurut dia, harga californium per gram, sekitar USD 27 juta. Namun, Jokowi menyebut, tak ada yang lebih berharga daripada waktu.
"Tapi yang paling mahal adalah waktu. Ini yang perlu digarisbawahi, waktu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi mencontohkan, 10 tahun terasa sangat cepat. Bahkan 30 tahun lalu juga tak terasa dengan perkembangan dunia yang sungguh cepat. Pada tahun 1988, belum ada handphone.
"Rasanya irama hidup pelan. Bandingkan sekarang, dulu kalau mau telepon-teleponan kita tunggu sampai kantor dulu baru bisa telepon atau sampai rumah dulu. Lalu muncul handphone dan mesin fax," kata mantan Gubernur DKI ini.
Kemudian muncul lagi mesin foto copy lalu mesin fax. Saat ini, lanjut Jokowi, muncul berbagai teknologi baru yang makin mempermudah komunikasi.
"Kita lalu hidup di era WhatsApp, Youtube, Instagram, irama hidup cepat sekali. Informasi jadi sangat cepat," ujarnya.
"Lalu kita bisa update status di Facebook, twitter. Lalu potensi produktivitas akan semakin tinggi," lanjut Presiden.
ADVERTISEMENT
Musrenbangnas diikuti oleh gubernur, wali kota dan bupati dari seluruh Indonesia. Acara ini juga dihadiri sejumlah menteri seperti Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertahanan Ryamrizard Ryacudu.