Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Cerita Kedekatan Kopassus dengan Ilmu Pernapasan dari Merpati Putih
8 Februari 2018 16:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Aksi anggota Kopassus menggunakan "tenaga dalam" untuk menemukan korban longsor di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat memunculkan nama Perguruan Pencak Silat Betako Merpati Putih. Rupanya, salah satu bela diri yang dilatih di Kopasssus, yakni teknik olah napas dipelajari dari Merpati Putih.
ADVERTISEMENT
Merpati Putih dengan Kopassus memang memiliki kedekatan sejak awal berdirinya perguruan pencak silat ini. Sang guru besar sekaligus pendiri, Mas Poeng dan Mas Budi mendirikan Merpati Putih di lingkungan tentara.
Sejak berdiri pada 2 April 1963, Merpati Putih sudah menjadi salah satu pilihan bela diri para anggota Kopassus yang saat itu masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
"Pertama-tama memang berkembang di sekitar ketentaraan awalnya. Kemudian dulu di Kopassandha, kemudian meningkat sampai sekarang ke masyarakat umum," kata Ketua Cabang Merpati Putih Jakarta Pusat Syarif Hidayat pada kumparan (kumparan.com), di kantornya di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
Syarif mengatakan, fisik prima yang dimiliki anggota Kopassus membuat teknik getaran bisa digunakan secara maksimal. Sehingga, anggota Kopassus seperti Praka Pujiono bisa menggunakan ilmu pernapasan hingga menemukan korban di timbunan longsor.
ADVERTISEMENT
"Makanya kemampuan Kopassus emang lebih kuat, karena memang dalam ketentaraan fisiknya harus siap dan sifat latihannya lebih rutin," imbuh Syarif.
Kopassus memang bukan satu-satunya satuan TNI yang belajar ilmu pernapasan melalui Merpati Putih. Beberapa satuan lain, seperti Paspampres juga ikut mempelajari bela diri dan teknik pernapasan melalui Merpati Putih.
Seorang yang belajar ilmu pernapasan secara rutin memang bisa memiliki kemampuan seperti Praka Pujiono. Menurut Syarif, ilmu yang digunakan bukanlah mistis, tapi olah napas.
"Jadi kemampuan yang mencari korban longsor itu salah satu anggota kopassus yang sudah terdidik lama, itu bukan tenaga dalam istilahnya, istilah tenaga dalam itu istilah mistik ya, itu adalah aksi dari olah nafas," ucap Syarif.