Cerita Keluarga & Guru Detik-detik Anak Kembar Ditabrak Moge hingga Tewas

14 Maret 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TKP kecelakaan moge tabrak anak kembar di Pangandaran. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
TKP kecelakaan moge tabrak anak kembar di Pangandaran. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Husen Firdaus (8) dan Hasan Firdaus (8), anak kembar di Pangandaran ini tewas ditabrak dua pengendara motor di Jalan Jalan Banjar-Pangandaran, Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, pada Sabtu (12/3).
ADVERTISEMENT
Mereka berdua ditabrak moge Harley Davidson yang ditunggangi oleh Angga Permana Putra dan Agus Wandri.
Tuti Hayati (31) salah satu anggota keluarga Husen-Hasan mengatakan, keponakannya itu ditabrak Harley saat hendak pulang dari bermain dan akan berangkat mengaji. Belum juga sampai rumahnya yang jaraknya hanya 50 meter dari jalan raya, saudara kembar itu dihantam Harley hingga tewas.
Tuti mengatakan orang tua Husen-Hasan adalah dari keluarga menengah ke bawah. Orang tua Husen-Hasan sering mendapat perhatian dan bantuan dari warga sekitar.
"Saudara-saudaranya di lingkungan itu juga banyak yang suka ngasih jajan," kata Tuti Kepada wartawan Senin (14/03).
Menurut Tuti, Husen-Hasan keduanya merupakan anak yang pintar. Selalu bersemangat saat pergi sekolah atau ke madrasah untuk mengaji.
Motor gede yang menabrak anak kembar di Pangandaran Foto: Dok. Istimewa
"Mereka rajin, suka lebih dulu berangkat ke sekolah dibanding anak-anak lainnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ayah mereka bernama, Wasmo (55), bekerja sebagai buruh tani sementara istrinya Empong (50), hanya mengurus rumah tangga.
Wasmo sebelumnya adalah duda anak satu dan Empong seorang janda anak 1 juga. Keduanya kemudian menikah 8 tahun lalu. Mereka tak menyangka meski menikah di usia tua, masih dikaruniai anak yang langsung kembar.
"Keduanya menikah saat usia lanjut, sebelum menikah keduanya sudah punya anak (dari pasangan masing-masing sebelumnya), tapi mereka tidak menyangka dikarunia anak kembar," kata Tuti.
Sementara itu, kepala Sekolah SDN 3 Tunggilis Nurhasanah menuturkan di sekolahnya Husen-Hasan dikenal anak yang rajin adan aktif bertanya kepada guru-gurunya. Husen-Hasan ini duduk di bangku kelas 2 SD.
"Ya, meskipun kembar tak pernah berantem apalagi sampai ribut. Baik banget, dikenal baik oleh guru-guru, anak pemberani. Sering bertanya kalo saat mata pelajaran berlangsung aktif selalu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Nurhasanah mengatakan di sekolah Husen-Hasan ini terlihat saling membantu satu sama lain.
"Kalau yang satunya susah dalam pelajaran, saudaranya pasti membantu, keduanya sangat periang" kata dia.
Nurhasanah terakhir melihat keceriaan Husen-Hasan pada Sabtu (12/3) pagi atau beberapa jam sebelum kejadian. "Saat pagi, ada praktik tata boga, bikin cireng, tak ada tanda-tanda apa pun," ujar Nurhasanah mengenang.