Cerita Keluarga soal Korban Tragedi Kosambi yang Baru Bekerja 2 Minggu

30 Oktober 2017 20:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Suwandi sama sekali tidak menyangka, keponakannya yang bernama Epih binti Udin (15) menjadi satu dari 47 korban tewas dalam kebakaran pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang. Saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Senin (30/10), Suwandi mengatakan keponakannya baru bekerja dua minggu.
ADVERTISEMENT
"(Epih) Dua minggu kerja di sana," kata Suwandi dengan tatapan kosong.
Suwandi menceritakan, sebelum meninggal dunia, Epih sempat mengeluh ingin keluar dari pekerjaannya sebagai buruh pengepakan di gudang kembang api itu. "Ya mungkin karena gajinya kecil, kalau nggak salah Rp 40 ribu sehari," katanya.
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Suwandi juga menuturkan, keponakannya telah putus sekolah sejak SMP. "Dia memang putus sekolah ya, nganggur. Mungkin ada yang ajak temannya, temannya itu korban juga namanya Surnah (14)," ujar Suwandi.
Jenazah Epih merupakan 1 dari 6 orang korban yang berhasil teridentifikasi hari ini. Suwandi menambahkan, usai diserahterimakan, jenazah Epih akan dimakamkan langsung di pemakaman keluarganya di kawasan Kosambi, Tangerang.
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana serah terima jenazah di RS Polri (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Peristiwa terbakarnya pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses di kawasan Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang terjadi pada Rabu (25/10). Peristiwa ini mengakibatkan 47 korban tewas dan 45 korban luka dan 3 orang ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT