Cerita Ketua Komisi Yudisial: Tugas Kami Berat, SDM 300 Orang Awasi 8.000 Hakim

5 Agustus 2023 4:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi Yudisial. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi Yudisial. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengaku tugas lembaganya untuk mengawasi peradilan sangat berat. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
"KY memiliki tugas berat karena sumber daya manusia (SDM) lembaganya hanya 300-an orang untuk mengawasi hakim yang jumlahnya mencapai angka 8.000," jelas Amzulian dikutip dari Antara, Sabtu (5/8).
"Sudahlah terbatas secara SDM, terbatas juga secara kewenangan," imbuh Ketua Ombudsman RI periode 2016–2021 itu.
KY, terang Amzulian, sekarang sedang memperkuat peran advokasi terhadap hakim karena KY tidak hanya bertugas mengawasi, tetapi juga melindungi hakim. Dia menyebut beberapa hakim di Indonesia mendapat intimidasi.
"Ada laporan misalnya hakim mendapat intimidasi dari aparat hukum lainnya," kata dia.
Selain itu, KY juga berwenang menyeleksi calon hakim agung. Para komisioner KY, kata dia, bekerja keras memastikan calon hakim agung yang terseleksi adalah yang paling baik kualitasnya.
ADVERTISEMENT
"Terakhir, kewenangan lainnya adalah menindak hakim melalui MKH, Majelis Kehormatan Hakim," kata Amzulian.
Oleh sebab itu, Amzulian mendorong sinergitas media massa untuk membantu KY dalam mengatasi berbagai kelemahan yang ada.
Tidak hanya media massa nasional, Amzulian juga meminta sinergitas dari media massa lokal. Ia mengingatkan bahwa KY sudah memiliki 20 kantor penghubung yang tersebar di berbagai daerah.
"Termasuk sinergitas media massa lokal dengan kantor penghubung kami. Kami sudah punya 20 kantor penghubung. Juga kami harapkan dari media ada diskusi hukum dan peradilan, teman-teman media tentu banyak pengalaman terkait itu," kata dia.
"Kalau teman media membantu kita, pada akhirnya berkontribusi kepada lembaga peradilan yang memang kondisinya saat ini perlu upaya ekstra keras bagi kita untuk memperbaikinya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Amzulian berharap media massa dapat membantu memperkuat kerja KY sebagai lembaga tinggi negara dalam mengawasi dan melindungi kinerja hakim di Indonesia.
"Sekarang, kita bersyukur media massa kita sudah sangat kuat dan kita harapkan, intinya adalah bagaimana kami sangat berharap teman-teman media membantu memperkuat KY," kata dia.