Cerita Ketua RT soal Penembakan di Kalibata: Warga Dengar Letusan dan Jeritan

21 Desember 2022 10:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah yang menjadi TKP penembakan  di Jalan Samali Nomor 31, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah yang menjadi TKP penembakan di Jalan Samali Nomor 31, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah yang menjadi lokasi penembakan di Jalan Samali, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, masih ditempati para penghuninya. Lokasi rumah itu berada persis di samping Masjid Al-Khairiyah.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Selasa (20/12), rumah berpagar cokelat itu terlihat sepi dari luar. Ketua RT 04/04 Kalibata, Damiri, mengatakan rumah tersebut ditempati oleh Hajjah AM, ibu dari para pelaku yang berselisih.
AM tinggal bersama anak bungsunya serta menantu dan cucunya. Sementara anak-anaknya yang bertikai, tidak tinggal di dalam rumah tersebut.
Rumah yang menjadi TKP penembakan di Jalan Samali Nomor 31, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Adapun pelaku yang diduga meletuskan tembakan senjata api, kata Damiri seperti dari keterangan polisi, merupakan salah satu anak ibu haji yang tinggal tak jauh dari lokasi, di Kalibata, Pancoran.
Sementara untuk korban penembakan, merupakan saudara pelaku sendiri, yakni FA dan WA. Kata Damiri, keduanya juga tidak tinggal di rumah itu melainkan sudah menetap di Australia.
"Yang tinggal di situ ada orangtuanya,bersama anak bungsu dan istrinya. Dua anaknya tinggal di Australia, kemudian menjelang tahun baru biasalah dia pulang kampung jenguk orangtuanya," katanya saat ditemui kumparan.
ADVERTISEMENT
Damiri tidak tahu pasti keributan apa yang terjadi di antara mereka. Dia bilang peristiwa penembakan terjadi pada Minggu (18/12) sekitar pukul 15.00 WIB sore saat memasuki waktu Asar.
Kaca Rumah Pecah Akibat Tembakan
Rumah yang menjadi TKP penembakan di Jalan Samali Nomor 31, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Damiri mengatakan, beberapa warga mengaku mendengar suara letusan disusul jeritan seorang perempuan dari dalam rumah. Kejadian itu lantas memancing banyak warga untuk datang berkerumun. Sekitar pukul 16.30 WIB, beberapa mobil polisi datang ke lokasi kejadian.
"Ada polisi dari Polda, akhirnya saya diajak polisi untuk masuk ke dalam rumahnya. Warga itu cuma ngelihat pas ramai banyak polisi aja. Cuma ada beberapa warga yang dengar ada jeritan ibu-ibu ada yang minta tolong," kata Damiri.
Begitu masuk ke dalam rumah, Damiri mendapati ada sebuah kaca pecah yang diduga diakibatkan oleh senjata api.
ADVERTISEMENT
"Polisi pergi enggak bawa apa-apa, karena setahu saya pas habis kejadian habis nembak dia langsung pergi kemarin itu nggak ada orangnya tapi kayaknya adalah beberapa barang bukti hasil olah TKP itu," jelasnya.
Damiri memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden ini. Dia juga tak tahu persis apa yang terjadi antara keluarga ini.
"Artinya ada masalah keluarga. Kalau menurut pendapat saya nggak mungkinlah ditembak apalagi saudara sendiri kan. Karena saya melihat hasil tembakan itu tidak mengarah ke orang, tapi dari yang saya lihat itu mengarah di kaca ya, kaca pecah. Mungkin hanya menggertak nakut-nakutin saudaranya lah," terka Damiri.
Dua hari pasca-kejadian, Damiri mengaku tidak lagi bertemu dengan pelaku.
"Kalau si adiknya kemarin ketemu, saya juga bertegur sapa dengan Bu Haji dan pembantunya. Bu Haji pas kejadian tidak ada di rumah, mungkin yang teriak adik-adiknya," katanya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini Damiri tidak mengetahui sejauh mana kasus ini diproses di kepolisian. Ia juga tidak tahu-menahu mengenai apa pekerjaan pelaku
Namun, untuk almarhum Haji A, Damiri bilang dia merupakan seorang pengusaha properti.
"Sampai saat ini saya belum tahu kasusnya sampai mana, karena setelah kejadian kemarin ini saya juga tidak ada kontak-kontak lagi (sama polisi)," pungkasnya.