Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Cerita Kiki, Bocah Cinere yang Akhirnya Pulang setelah Dikabarkan Hilang
25 April 2025 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Wajah Nur (44) tampak berseri-seri saat ditemui bersama sang suami, Supardi (57), di teras rumah mereka yang sederhana di Gang Haji Usman, Gandul, Cinere, Depok, Jabar. Anak sulungnya, Cahya Rizki (12) alias Kiki, akhirnya pulang ke pelukan mereka setelah hilang sehari semalam.
ADVERTISEMENT
Nur dan Supardi bernapas lega. Betapa tidak, sehari sebelumnya keduanya kebingungan mencari putra mereka ke mana-mana.
“Alhamdulilah udah balik lagi. Dia tetap jadi anak yang manis, semua tetangga di sini saat dia pulang disalamin satu-satu,” ujar Nur kepada kumparan, Jumat (25/4).
Kiki merupakan satu dari dua anak yang dikabarkan hilang — bahkan ada yang menduga diculik — usai pulang sekolah pada Rabu (23/4) lalu. Selain Kiki, ada Adella (10) siswi SD di Cinere yang ikut hilang di hari yang sama.
Namun, kini mereka telah bersama orang tua masing-masing dan tidak ada penculikan.
Rasa Ingin Tahu yang Tak Terbendung
Kiki adalah anak pertama dari dua buah hati Nur dan Supardi. Ia lahir prematur, dan sejak kecil tumbuh dengan perhatian penuh. Sejak kecil, Kiki memang aktif, cenderung ke hiperaktif.
ADVERTISEMENT
“Memang dari kecil udah aktif banget,” kata Supardi yang sehari-hari bekerja di Ciledug itu.
Kiki Suka Naik Angkot
Kini Kiki duduk di bangku kelas 6 sebuah madrasah dekat rumah. Anak itu dikenal punya rasa ingin tahu besar terutama pada angkot. Ia gemar menonton video angkot di YouTube dan kerap pergi sendiri untuk menjajal rute atau melihat angkot langsung—sering kali tanpa izin.
“Dia suka ke ITC Depok. Sendiri. Kadang pas puasa, sore udah pulang lagi. Saya tanya ‘ngapain ke sana’, katanya ‘beli mainan, dapat permen’,” tutur Nur.
Namun Rabu (23/4) itu berbeda. Setelah dijemput dari sekolah, Kiki menyelinap keluar lewat jendela saat ibunya sedang mandi dan ayahnya sedang salat. Ia naik angkot tanpa sepengetahuan siapa pun.
ADVERTISEMENT
“Karena udah sering, banyak sopir angkot yang udah kenal dia,” kata Supardi.
Saat menyadari Kiki tak ada di rumah, Nur panik. Supardi langsung menuju Depok bersama seorang tetangga yang memboncengnya dengan motor—ia sendiri tak punya kendaraan.
“Kalau dia (Nur) nangis mulu. Tapi saya dari malam enggak tidur sama sekali,” ujarnya.
Meski belum sempat melapor ke polisi atau sekolah karena Kiki sudah pulang sekolah saat menghilang, pencarian terus dilakukan. Titik terang muncul keesokan siangnya saat saudara Pak RT memberi tahu bahwa Kiki terlihat di Blok M Plaza.
“Tapi Kiki begitu, kalau enggak kenal dia enggak mau (diajak). Kabur makanya,” cerita Nur.
Dari sana, Kiki diketahui naik Transjakarta ke arah Halte Ragunan. Saat salat Asar, adik dari kepala sekolah tempat Kiki menuntut ilmu—yang bekerja di halte itu—melihat Kiki dan segera menghubungi pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, ketemu di Ragunan, terus dianter ke rumah,” kata Nur lega.
Tidur di Masjid dan Makan Bakso
Menjelang maghrib, Kiki sudah tiba di rumah. Rasa khawatir pun sirna. Saat ditanya di mana ia tidur dan makan, jawaban Kiki mengundang senyum.
“‘Kamu tidur di mana?’ ‘Di masjid.’ Dia bilang salat juga, pakai sarung di sana. Makan bakso pas lapar. Saya memang bilang ke Kiki, ‘ke mana pun kamu jangan sampai lupakan salat’,” tutur Nur.
Kini, Nur dan Supardi hanya bisa terus mengingatkan Kiki. Mengajaknya bicara dengan sabar, mengajarinya perlahan bahwa rasa ingin tahu harus disertai tanggung jawab.
Saat kumparan menyambangi rumah mereka, petugas dari Polsek Cinere juga sedang meminta keterangan. Kasi Humas Polsek Cinere, Aipda Yudho, mengatakan pihaknya hanya memastikan kabar bahwa Kiki sudah kembali ke orang tuanya.
ADVERTISEMENT
“Karena berita ini sudah sampai media sosial, jadi kami perlu verifikasi. Tapi karena belum lewat 1x24 jam, memang belum ada laporan ke kami,” ujarnya.