Cerita Korban Gempa Sumedang Trauma: Dengar Getaran Sedikit Saja Kaget dan Takut

3 Januari 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi terkini pasca gempa di Sumedang, Selasa (2/1/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi terkini pasca gempa di Sumedang, Selasa (2/1/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga RT 3 RW 13 Babakan Hurip, Ikah Atikah (57), masih memendam trauma akibat rentetan gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12) dan Senin (1/1).
ADVERTISEMENT
Ketika gempa mengguncang, Ikah mengatakan dirinya dan sejumlah kerabat sedang berkumpul di rumah untuk merayakan momen pergantian tahun. Mereka beribadah bersama dalam rangka menyambut tahun baru. Namun, tiba-tiba gempa mengguncang. Dia dan kerabatnya langsung berhamburan keluar rumah dan menuju ke area lapangan.
"Panik kan sedang berkumpul sama keluarga, lagi mau menjelang taun baruan, kita kumpul, ngaji bareng, pas abis salat dan ngaji, berkumpul di depan rumah, datang gempa," kata dia ketika ditemui pada Rabu (3/1).
Petugas menyiapkan tenda darurat bagi warga terdampak gempa di Cipameungpeuk, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: Raisan Al Farisi/Anttara Foto
Gempa itu, menurut Ikah, begitu terasa kencang. Bahkan, bagian genting rumah kerabatnya sampai berterbangan. Beruntung, tak ada satu pun anggota keluarganya yang terluka akibat gempa tersebut. Rumahnya pun masih berdiri kokoh. Hanya saja, dia mengaku trauma dan memilih tinggal di tenda pengungsian bersama suami dan satu anaknya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang pindah ke tenda ini jaga-jaga aja, mau masuk ke rumah sekarang was-was agak trauma," ujar dia.
Hal serupa dikatakan warga lainnya yakni Bey (29). Dia menyebut getaran gempa terasa begitu kencang. Dia yang sedang memasak nasi di dapur langsung bergegas menyelamatkan anaknya yang sedang tertidur di kamar.
"Anak prioritas utama," kata dia.
Kondisi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Cipameungpeuk, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
Bey menyebut gempa yang terjadi mengakibatkan sejumlah dinding rumahnya retak dan ada beberapa genting rumah yang jatuh. Kini, dia mengaku masih trauma dan memilih untuk tinggal di tenda pengungsian bersama anak dan mertuanya.
"Lebih ke trauma aja, denger getaran dikit kaget dan takut," ujar dia.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyebut total bangunan yang rusak akibat gempa di Sumedang mencapai 1.136 bangunan (sebelumnya data Pemkab Sumedang 1.004 bangunan).
ADVERTISEMENT
"Hari ini dari update aplikasi tapi ini belum diverifikasi ya, jumlah kerusakan rumah total 1.136, 876 rusak ringan, 136 rusak sedang, dan 124 rusak berat," kata dia ketika meninjau ke RSUD Sumedang pada Rabu (3/1).