Cerita Korban Kebakaran Kapuk Muara saat Api Hanguskan Ratusan Rumah

31 Juli 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran melanda kawasan rumah padat penduduk di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara, pada Minggu (30/7) pagi. Kebakaran tersebut setidaknya menghanguskan 200 rumah warga.
ADVERTISEMENT
Warga yang terdampak kebakaran langsung diungsikan ke posko pengungsian. Sebanyak 6 tenda besar didirikan untuk menampung kurang lebih 400 kepala keluarga.
Dianti (38) menuturkan kisahnya saat api mulai merembet ke kediamannya. Ia menjelaskan saat itu tiba-tiba warga panik berlarian keluar rumah.
“Saya enggak tahu, tahu-tahu saya pikir ada orang berantem, pada lari soalnya belum pada bilang kebakaran, saya cek ke depan katanya kebakaran. Balik lagi saya ke dalam ngambil surat-surat sama anak,” kata Dianti saat ditemui di tenda pengungsian, Jalan Kapuk Utara 2, Jakarta Utara, Senin (31/7).
“Saya lihat di tangga saya memang ngablaknya sudah ada asapnya,” sambungnya.
Warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, Dianti juga bercerita saat kebakaran, dia tidak sempat menyelamatkan barang-barang di rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Paling baju yang dipakai, surat-surat, sama anak udah, enggak kepikiran sama barang-barang, surat-surat kan penting ya, kayak surat nikah, cuma STNK ini kebakar,” papar dia.
Sehari di pengungsian, Dianti bersama warga lainnya mengeluhkan air bersih untuk MCK. Sementara, bantuan makanan relatif tercukupi.
“Belum ada (MCK), dari kemarin saya juga mandi ikut rumah nenek ini,” ungkap dia.
Dianti mengatakan sudah tinggal di Kapuk Muara sejak tahun 2012 dan sudah beberapa kali mengalami bencana kebakaran. Ia menyebut meski sudah beberapa kali kebakaran, ia tetap akan bertahan di kawasan tersebut.
“Gimana ya kita nyari duitnya di sini, nyari makan di sini, sudah betah lah, udah kaya kampung sendiri,” ujarnya.
Warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kebakaran di Muara Kapuk Sudah 4 Kali
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua RT 01/003, Ninuk Kalsum mengatakan di Kapuk Muara sudah empat kali terjadi kebakaran. Mulai 2006, 2012, 2015, dan 2023.
“Ini sudah ke-4 kalinya, saya kurang hapal terakhir itu 2015 kayanya,” kata Ninuk.
“Kalau tahun kemarin 2015 kayaknya tengah malam. Kalau ini masih rada ini (pagi), tapi sebagian warga juga enggak ada yang selamat barang-barangnya,” sambung dia.
Nunik mengatakan, warganya di posko beberapa di posko pengungsian yang terdapat di Kelurahan Kapuk Muara. Posko itu dikhususkan untuk warga lansia, ibu hamil dan balita.
“Jadi yang pos 7-nya posisinya ada di kelurahan khusus lansia, ibu hamil,” ucapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan di posko pengungsian terdapat pos untuk mengurus dokumen yang hilang atau terbakar.
ADVERTISEMENT
“Kita juga buka pos dari polsek dan dari dukcapil kalau ada yang merasa kebakaran surat-surat kebakaran saya arahkan ke kelurahan diurus akta kelahiran, KTP, KK,” ujarnya.
“Kalau BPKB atau SIM/STNK kami ada polsek hadir di sini Penjaringan,” pungkasnya.
Warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kondisi usai kebakaran permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Jakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kondisi usai kebakaran permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Jakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan