Cerita Korban Kebakaran Mampang: Anak Lagi Kerjain Tugas, Laptop-Ijazah Hangus

27 Desember 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi usai kebakaran pemukiman padat penduduk di Jalan Bangka Buntu, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai kebakaran pemukiman padat penduduk di Jalan Bangka Buntu, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Bangka Buntu I, Mampang, Jakarta Selatan pada Senin (26/12) malam. Ranti, warga RT08/5 menjadi salah satu korban yang terdampak.
ADVERTISEMENT
Ranti mengungkapkan, saat kejadian dirinya baru saja menunaikan ibadah Salat Isya sekitar pukul 19.30 WIB. Sayup-sayup tetangganya terdengar memanggil.
Alangkah terkejutnya Ranti ketika keluar rumah, api telah berkobar di dekat rumahnya.
"Enggak ada teriak, cuma si yang kebakaran itu manggil tetangga kita keluar tapi api sudah membesar," ujar Ranti saat ditemui kumparan, Selasa (27/12).
Ranti, korban terdampak kebakaran di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Mengetahui api telah berkobar, Ranti lantas memanggil anak-anaknya yang saat itu tengah mengerjakan tugas. Panik, Ranti dan anak-anaknya langsung keluar dari rumah dan menyelamatkan diri.
Laptop anaknya yang tengah digunakan mengerjakan tugas pun tak sempat terbawa. Begitu juga dengan surat-surat berharga miliknya.
"Udah langsung kita begitu melihat api, kita langsung kabur aja. Ijazah semua anak, ya laptop, ya apa semua (hangus)," ungkap Ranti.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian itu, Ranti menyayangkan tetangganya yang tak memberi tahu adanya kebakaran. Padahal, jika ada pemberitahuan paling tidak, surat-surat dan barang berharga lainnya bisa terselamatkan.
Kondisi terkini lokasi kebakaran di Jalan Bangka Buntu 1, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Ya namanya musibah ya, tapi kenapa harus sampai kayak gini, saya kecewanya sama yang awal kebakaran kenapa dia enggak berteriak, itu kebakaran gitu lho. Jadi kan kita enggak tahu itu kebakaran sudah membesar," katanya.
Lebih jauh, Ranti berharap, setelah kejadian ini, seluruh surat-surat berharga yang hangus terbakar dapat segera diurus dengan mudah.
"Saya pengin dimudahin ngurus surat-surat aja. Karena anak saya yang satu kelas 9 dia, yang satu semester 5, udah gitu dia kuliahnya jauh di Pandeglang, udah gitu ijazahnya dari SD SMP di situ. itu doang sih harapannya, dipermudah ngurus sertifikat-sertifikat maksudnya ngurus surat-surat," tutupnya.
ADVERTISEMENT