Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Cerita Korban Pergerakan Tanah di Tempat Prabowo Nyoblos di Bojong Koneng, Bogor
4 Maret 2025 19:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bencana pergerakan tanah terjadi di Kp. Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (3/3 ) malam.
ADVERTISEMENT
Ada dua RT yang terdampak pergerakan tanah di sana. RT 1 dan RT 2 di lingkup RW 09. Untuk jumlah warga terdampak masih dalam asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Lokasi pergerakan tanah itu berdekatan dengan rumah Presiden Prabowo. Bahkan lokasi tersebut merupakan lokasi Presiden Prabowo mencoblos di TPS 008 Bojong Koneng saat Pilkada 27 November 2024 lalu.
Warga sekitar, M Sanusi (52) mengatakan sudah empat malam kampung halaman nya diguyur hujan. Saat kejadian pergerakan tanah, dia sempat panik rumahnya goyang bak gempa bumi. Bagian dapur rumahnya pun amblas.
"Ini retak-retak baru seperti rumah saya, sampai dapurnya habis terbawa (ambles). Panik lah, siapa yang tidak panik oyag-oyag (goyang-goyang) di dalam rumah, kejadiannya jam 19.00 WIB malam," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sanusi tinggal di sana sejak tahun 2013 silam. Pergerakan tanah bukan kali ini saja terjadi, tetapi dia memilih bertahan.
Pada tahun ini dia pasrah dan berharap segera pindah dari kediamannya itu. Bukan cuma dia, warga yang lain juga ingin pindah.
"Emang kemauan warga, kalau misalkan masih diam di sini mungkin karena kepanikan-kepanikan pasti masih ada. Tiap tahun musim hujan, gini terus gini terus, mending relokasi secepat-cepatnya," tuturnya.
Sementara waktu, dia dan keluarganya berencana untuk menyewa kontrakan sembari menunggu uluran tangan dari Pemerintah.
"Iya sekarang masih di sini saya, mau cari kontrakan dulu," katanya.
"Tapi masyarakat kalau mau direlokasi maunya di Cikeas," imbuhnya.