Cerita Koster Ditegur Megawati karena Tidak Tegas Tindak WNA Bikin Onar di Bali

31 Mei 2023 15:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali I Wayan Koster tinjau persiapan Seminar Haluan Pembangunan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru, Kamis (4/5/2023).  Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali I Wayan Koster tinjau persiapan Seminar Haluan Pembangunan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru, Kamis (4/5/2023). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bali, I Wayan Koster, curhat saat ia kena tegur Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri karena tingkah wisatawan asing atau WNA yang meresahkan di Bali. Hal ini ia ungkapkan saat hadir di Rapat Koordinasi Pariwisata Bali Era Baru yang digelar atas arahan Megawati.
ADVERTISEMENT
"Begitu melihat situasi sekarang ini, [misalnya] ada turis bugillah, dan dia (Megawati) meminta supaya menghadirkan bupati se-Bali karena dia tahu kewenangan kepariwisataan ada di kabupaten, manfaat PHR (Pajak Hotel dan Restoran) pun yang dapat kabupaten," kata Koster.
Koster menyebut teguran Megawati itu adalah bentuk rasa perhatian atas tata kelola pariwisata Bali yang belum maksimal. Seluruh kepala daerah, kata Koster, seperti tak serius dalam mengelola pariwisata Bali.
"'Koster, kamu ini gubernur. Saat ini kamu ketua partai. Kamu tidak tegas semua. Libatkan Polda, libatkan Imigrasi.' Sampai sebegitunya Ibu Mega. Kita bersyukur Bu Mega begitu cinta dengan Bali, dan seakan kita ini tidak berbuat apa-apa," lanjutnya.
Koster lalu membeberkan sejumlah perilaku WNA yang akhir-akhir ini membuat resah. Mulai dari WNA yang kedapatan melawan petugas kepolisian karena tidak tertib berkendara, bekerja ilegal, hingga kasus WNA yang berbuat tak senonoh di tempat suci.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita biarkan perilaku buruk ini, maka wisatawan dari Eropa yang bagus mungkin tidak akan mau datang lagi ke Bali," tegas Koster.
"Butuh kesadaran bahwa ada sesuatu yang harus kita sumbang di Bali. Jangan ada ego atau nyaman sendiri. Kalau begitu, Bali ini akan rusak," tandasnya.
Gubernur Bali Wayan Koster memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Pariwisata Bali Era Baru yang dihadiri Walikota/Bupati se- Bali di Kantor Gubernur Bali, Rabu (31/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Dari 9 kabupaten/kota yang ada di Bali, hanya satu bupati saja yang bukan berasal dari PDIP, yaitu Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, dari Partai Demokrat.
Acara ini seharusnya dihadiri oleh seluruh bupati dan wali kota di Bali. Namun ada empat bupati yang absen dan diwakili oleh wakilnya, yaitu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Bupati Gianyar I Made Mayastra, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, merespons positif rapat koordinasi yang merupakan arahan Megawati itu. Ia menilai rapat ini adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi pariwisata Bali, tanpa unsur politik.
"Ini kan seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur. Jadi ini kan bentuk perhatian beliau (Megawati) ke Bali. Kebetulan Gubernur kita adalah kader dari PDI-P. Enggak masalah," ucap Krisna usai rapat.