Cerita Luhut soal Prabowo Sempat Marah dan Galau usai Kalah Pilpres dari Jokowi

3 Februari 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto di Bakso Pak Sholeh Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto di Bakso Pak Sholeh Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto dua kali kalah dari Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Politisi senior Golkar sekaligus Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyebut Ketum Gerindra itu sempat marah atas kekalahannya itu.
ADVERTISEMENT
"Waktu dia, Pak Prabowo kalah dengan Pak Jokowi, hahaha mesti saya buka, kami bertempur berdua. Dia marah sama saya. Tapi ya saya bilang, 'Wo, faktanya ya ini, kita mau apa.' Di situ saya lihat kebesaran jiwanya dia. Dia bilang 'Ya udah bang, kalau gitu'. Dia hormati keputusan itu," papar Luhut dikutip dari akun Instagramnya, Sabtu (3/2).
Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Joko Widodo (kiri) dan Prabowo Subianto (tengah) di Hambalang. Foto: Dok. Biro Setpres
Luhut merupakan senior Prabowo di kesatuan Kopassus TNI. Namun dalam kontestasi Pilpres 2014 dan 2019, Luhut berada di kubu Jokowi.
Selain marah, Prabowo juga disebut galau ketika kalah dari pemilihan presiden kala itu. Meski demikian, Prabowo disebut kemudian legawa dengan kenyataan tersebut. Bahkan kemudian bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
"Walaupun tentu dalam periode waktu tertentu, Beliau galau juga, ya masuk akal saya. Tapi kemudian dia mau bergabung lagi dengan Pak Jokowi, dan kebesaran jiwa Pak Jokowi juga mau mengambil dia," ungkap Luhut.
ADVERTISEMENT
"Di mana kita cari pemimpin seperti begini," imbuhnya.
Luhut menyatakan diri bakal memilih Prabowo dalam Pilpres 2024. Ia menilai Prabowo bakal melanjutkan program dari Presiden Jokowi.