Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Mahasiswi Memupuk Asa Setelah Aceh Wajibkan Pramugari Berjilbab
1 Februari 2018 10:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yang mewajibkan pramugari pesawat yang mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) berjilbab membuka harapan baru bagi masyarakat. Mereka yang bercita-cita menjadi pramugari, tapi tetap berpakaian muslimah bisa kini bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
Hal ini dirasakan oleh seorang mahasiswa asal Jawa Timur, Kunti Badiah (21). Kunti sangat senang mendengar adanya kebijakan itu. Dia merasa, peluang mewujudkan mimpi sebagai pramugari dengan penampilan muslimah.
"Saya ini perempuan berhijab, ada cita-cita lulus kuliah nanti pengin berkarier jadi pramugari. Selama ini saya berpikir kalau jadi pramugari itu pasti maskapainya tidak memperbolehkan pramugarinya kenakan jilbab saat bertugas," kata Kunti dalam perbincangan dengan kumparan (kumparan.com), Rabu (31/1).
"Tapi sekarang dimulai dari Aceh pemerintahnya malah mewajibkan pramugari di sana mengenakan jilbab. Saya senang banget dengarnya,” imbuh Kunti.
Keinginan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Hadid itu menjadi pramugari memang baru muncul saat dia masuk kuliah. Dia tak menduga kebijakan pemerintah Aceh Besar itu justru direspons positif oleh banyak pihak.
ADVERTISEMENT
“Iya alhamdulillah bagus sekali, sebab ini menandakan Bupati Aceh Besar memberikan peluang yang setara bagi wanita muslimah yang ingin menjadi pramugari,” ujar mahasiswi tingkat akhir itu.
Mahasiswi yang sedang menekuni pendidikan di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) cukup percaya diri menatap cita-citanya saat ini. Kunti merasa dirinya termasuk dalam kriteria seorang pramugari.
"Insyaallah saya ada potensi buat jadi pramugari, karena tinggi badan, berat badan, dan lainnya sesuailah,” ucap dia.
Wanita yang aktif sebagai relawan di Yayasan Yatim Piatu di Surabaya itu, menyebut impiannya itu didukung penuh oleh orang terdekat baik orang tua maupun teman-temannya. Informasi ini juga didapat pertama kali dari rekan-rekannya.
“Temen-temen sering ngerjain, Mas, mereka ngejek gitu kalau saya mau jadi pramugari. Bahkan info soal pramugari di Aceh Besar ini mereka yang share ke saya. Tuh ada peluang buat kamu, kata mereka," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengeluarkan edaran agar seluruh pramugari maskapai yang singgah di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) wajib memakai jilbab dan berpenampilan muslimah. Seruan ini tertuang dalam surat nomor 451/65/2018 yang diteken Bupati Aceh Besar Mawardi Ali. Kebijakan itu mulai berlaku Kamis (1/2).