Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Cerita Mahfud soal Isu Jokowi End Game: Tak Ada Apa-apa, Hanya Ramai di Medsos
16 Juni 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD memastikan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia terus membaik di tengah merajalelanya pengaruh media sosial (medsos).
ADVERTISEMENT
"Kondisi perkembangan sosial budaya terus juga membaik dibandingkan tahun sebelumnya, lebih ramai masyarakat, lebih ramai di medsos daripada faktanya (di lapangan) ya," jelas Mahfud saat rakor bersama Pj kepala daerah dan beberapa menteri di Kemendagri, Kamis (16/6).
Sebagai contoh, Mahfud menjelaskan isu demo 'Jokowi End Game' pada Juli 2021 lalu yang mengajak masyarakat menolak PPKM. Menurutnya, isu ini hanya ramai di medsos, sementara fakta di lapangan tidak terjadi apa-apa.
"Perbandingannya cerita tentang (isu) Pak Jokowi End Game, pokoknya Jokowi akan jatuh kan tanggal sekian. Itu ramai di medsos, ramai flyer (selebaran/poster)," terang Mahfud.
"Ya kami rapat di bidang pulkam (politik dan keamanan) dengan Pak Mendagri, Panglima TNI, Kapolri kumpulkan semua. Ini (isu) apa sih? sudah ada laporan, enggak ada apa-apa itu, hanya ramai di medsos, betul, tidak ada apa-apa, enggak ada apa-apa," tambahnya.
Mahfud juga menceritakan soal isu pelengseran Jokowi lainnya. Namun kenyataannya sampai sekarang Jokowi masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Yang terakhir yang 11 April itu, juga ramai, pokoknya sudah ada pesta lah Pak Jokowi turun, ada Presiden baru tanggal 11, ternyata enggak ada apa-apa juga," ungkap Mahfud menceritakan soal demo BEM SI di DPR pada 11 April 2022 yang ditunggangi isu pelengseran Jokowi karena wacana jabatan Presiden 3 periode.
Atas kedua isu tersebut yang ternyata tak terjadi, Mahfud meyakini masyarakat Indonesia kini sudah paham terkait pengaruh baik dan buruknya medsos.
"Artinya apa? kesadaran masyarakat ini sudah mulai tumbuh, bahwa medsos masih merajalela, itulah tugas kita (mencegah pengaruh buruk medsos)," pungkasnya.