Cerita Megawati Bantu Prabowo saat Tak Punya Status Kewarganegaraan

3 Desember 2019 16:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat memberi keterangan pers di Kemenhan, Jakarta, Selasa (3/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat memberi keterangan pers di Kemenhan, Jakarta, Selasa (3/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Selasa (3/12). Megawati mengarahkan penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan tidak menebar kebencian antar satu kelompok dengan lainnya. Megawati lantas mencontohkan hubungannya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang tetap akrab meski sempat berbeda kubu dalam kontestasi pemilu.
Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarputri saat memberikan sambutan di acara Presidential Lecture Internalisasi Pembumian Pancasila, Selasa (3/12). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Kenapa Pak Prabowo sampai orang bingung, kok, saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya, itu Pancasila saya," kata Megawati di lokasi.
"Katanya musuh harus dirangkul, kalau Prabowo musuh, saya suruh dia pulang," lanjutnya.
Megawati lalu mengingat ketika ia masih menjabat sebagai Presiden, dan ketika itu Prabowo tak memiliki kewarganegaraan. Megawati menyebut, ia menjadi teman yang membantu Prabowo untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Ketua Umum PDIP ini mengaku geram kepada pejabat pemerintah yang membiarkan Prabowo dalam kondisi seperti itu.
ADVERTISEMENT
"Dulu saya ambil beliau keleleran, saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau, stateless? Tidak, saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," jelasnya.
Hingga pada akhirnya, Prabowo diberi kesempatan menjadi Menteri Pertahanan dan membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Nah, kalau sekarang, ketika di dalam kementerian dan segala hormat saya ke presiden itu dibiarkan saja ya tentu berjalan,' tandasnya.
Meski Mega tak menjelaskan rinci, status kewarganegaraan Prabowo sempat menjadi perhatian publik pada 2014, ketika ia mencalonkan diri sebagai capres. Saat itu, Prabowo pernah mendapatkan status warga negara kehormatan dari Yordania pada 1998. Prabowo mendapatkan anugerah tersebut dari Raja Yordania, Hussein.
ADVERTISEMENT
Isu ini sempat mencuat dan KPU dianggap kecolongan karena menerima calon berkewarganegaraan ganda. Namun Prabowo memastikan tak pernah melepas status WNI.