Cerita Megawati Telepon Putin: Hanya Mau Datang ke Rusia kalau Diberi Alutsista

12 Agustus 2022 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Vladimir Putin menerima Presiden Megawati di Kremlin, Rusia, pada 21 April 2003. Foto: Dok. kremlin.ru
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Vladimir Putin menerima Presiden Megawati di Kremlin, Rusia, pada 21 April 2003. Foto: Dok. kremlin.ru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia masih menjabat sebagai Presiden ke-5 RI. Percakapannya dalam telepon tersebut terkait permintaan Megawati mendapat bantuan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
ADVERTISEMENT
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara 'Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara' yang digelar TNI AL bersama Yayasan Dharma Bakti Lestari dan Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Jumat (12/8).
Sebelum menelepon Putin, Megawati menyebut sudah berusaha meminta bantuan dari negara lain seperti Amerika dan Inggris. Namun tidak dibantu.
"Waktu itu saya minta pada Amerika enggak dikasih, saya minta pada Inggris nggak dikasih. Saya bilang iki piye toh yo, kok, sombong-sombong banget," tutur Mega.
"Saya telepon Putin karena saya diundang. Saya hanya ngomong gini, ‘saya hanya akan datang ke Rusia, tapi kalau saya nggak bawa peralatan perang saya nggak jadi datang’," tambahnya.
Presiden Vladimir Putin menerima Presiden Megawati di Kremlin, Rusia, pada 21 April 2003. Foto: Dok. kremlin.ru
Presiden Vladimir Putin menerima Presiden Megawati di Kremlin, Rusia, pada 21 April 2003. Foto: Dok. kremlin.ru
Permintaan Megawati tersebut kemudian dipenuhi Putin. Ia mengaku pulang dengan bantuan alutsista yang banyak dari Rusia.
ADVERTISEMENT
"Kalau nggak percaya, tanya sama Putin sendiri. Putin bilang welcome Megawati. Datang saya kan, pulang saya bawa banyak," ungkap Mega yang kemudian mendapatkan pesawat tempur Sukhoi 27 dan Sukhoi 30.
"Ini pengalaman saya yang sekarang bisa diceritakan, bukan untuk menyombongkan diri. Bayangkan katanya kekuatan kita waktu zaman bapak saya terkuat di Asia Tenggara, lalu sekarang bagaimana kan, begitu sebagai presiden," tandas Mega.