Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
WNI yang menjadi relawan kemanusiaan di Jalur Gaza, Abdillah Onim menceritakan soal bagaimana dirinya beserta keluarganya dievakuasi ke Indonesia dalam situasi gencatan senjata antara Hamas-Israel.
ADVERTISEMENT
Abdillah Onim atau yang akrab disapa Bang Onim ini mengatakan bahwa pada saat ingin dievakuasi, dirinya serta keluarganya sempat dijadikan target dari serangan yang dilontarkan oleh pihak tentara Israel.
“Kami keluarga Indonesia yang sempat dijadikan target, ditempel oleh pihak penjajah, pada evakuasi terakhir,” kata Bang Onim saat hadir pada acara Tausiah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (12/11).
Bang Onim menuturkan, dirinya berada di dalam kendaraan yang mengantarkan dari kota Gaza menuju Gaza Selatan. Dalam kendaraan, ia menyaksikan orang-orang terbunuh di sepanjang jalur Gaza.
“Kendaraan hangus, tidak cukup dengan itu, akan tetapi ketika kami terus bergerak ternyata di depan kami sudah ada puluhan saudara-saudara kita sudah 'disiram' oleh pesawat Apache dan mereka meninggal di aspal tersebut,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba ada sniper menembak, ada angkatan laut menembak, ada Apache menembak, kami hanya menunduk, saya arahkan kepada anak dan istri saya, saya merangkul, jangan lepas, kalau kita meninggal, kita meninggal bersama,” ucapnya.
Tak ada yang bisa dilakukan saat itu selain berdoa dan melindungi diri di dalam mobil yang terus bergerak. Entah ada berapa tubuh tak bernyawa tergelatak di luar sana.
“Kami tidak bisa melakukan apa-apa, karena kalau Bang Onim turun dari kendaraan bang Onim, maka akan dijadikan target pembunuhan,” tutup dia.
Saat ini, bang Onim sudah berada di Indonesia. Ia berhasil dipulangkan dan tiba di Indonesia sejak Kamis (2/11) lalu. Ia datang bersama istri dan tiga orang anaknya. Istri bang Onim adalah seorang warga Palestina.
ADVERTISEMENT