Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Mencekam Operasi Militer AS Buru Bos ISIS Abu Ibrahim al-Quraishi
4 Februari 2022 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Suasana mencekam terjadi saat operasi memburu pimpinan ISIS , Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi berlangsung di Suriah. al-Quraishi kehilangan nyawa akibat meledakkan diri.
ADVERTISEMENT
Bila Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memantau serangan itu dari Gedung Putih, penduduk lokal menyaksikan langsung pertumpahan darah dalam penyerbuan pada Rabu (2/2).
Penduduk setempat mengatakan tanda awal berlangsungnya operasi adalah deru bising dari baling helikopter yang memecah keheningan pinggiran kota Atmeh.
“Mengerikan. Anda tidak tahu siapa orang-orang ini, apa yang mereka inginkan ataupun siapa yang mereka targetkan,” ungkap Abdulla Amin yang berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Pria berusia 30 tahun itu menjelaskan, gemuruh helikopter disusul peringatan dari pengeras suara yang meminta warga untuk segera meninggalkan lokasi. Imbauan itu dikumandangkan dalam bahasa Arab selama 45 menit.
Abdulla mengaku saat pasukan AS tiba dia sedang menonton film bersama keluarganya. Ia kemudian melihat helikopter menembaki gedung dengan senapan mesin.
ADVERTISEMENT
“Pria, wanita, dan anak-anak, angkat tangan Anda. Anda aman di bawah koalisi Amerika yang mengelilingi area ini. Anda akan mati jika tidak keluar dari gedung,” tiru seorang warga sipil yang mereka ulang peringatan dari pasukan AS.
“Kami sedang tidur ketika pesawat datang. Pintu dan kaca jendela rumah kami rusak karena ledakan dan peluru,” tutur saksi wanita lainnya ketika diwawancarai oleh Anadolu Agency, kantor berita Turki.
Wanita itu mengatakan, salah seorang tentara AS mengancamnya untuk pergi jika tidak ingin terbunuh. Tentara tersebut juga membuat suaminya berbaring di tanah.
Sejumlah tentara juga mengambil anak-anak ibu tersebut sebelum mengikat tangannya. Ia mengaku ketakutan melihat keluarganya diperlakukan demikian.
Usai peringatan mereda, tentara AS mengevakuasi enam warga sipil, termasuk empat anak, dari lantai satu gedung tempat persembunyian Quraishi. Pejabat AS mengatakan sekitar 10 warga sipil meninggalkan rumahnya secara sukarela.
ADVERTISEMENT
Suara Tembakan Terdengar
Sekitar satu jam setelahnya, suara letupan senjata mulai terdengar dari lokasi pengepungan al-Quraishi.
Saat itu, Pasukan AS diketahui tengah memasuki lantai dua gedung tempat Quraishi bersembunyi. Salah seorang letnan ISIS dan istrinya mulai menembaki pasukan AS. Keduanya terbunuh dalam baku tembak. Seorang anak juga ditemukan tewas di lantai itu.
Abdulla kemudian melihat ledakan dari dalam gedung menyusul letupan senjata ringan. Ledakan yang menandaskan lantai teratas ternyata disebabkan Quraishi sendiri. Sebelum pasukan AS menyergapnya, ia telah meledakkan bom bunuh diri.
Ledakan itu tak hanya melalap habis semua orang di lantai tiga, namun juga menghempaskan mayat-mayat keluar dari bangunan.
Menurut Jenderal Marinir Frank McKenzie, kekuatan dari ledakan tersebut lebih besar daripada ledakan rompi bunuh diri pada umumnya. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, mereka menduga bahwa lantai ketiga bangunan itu dipasangi bahan peledak.
ADVERTISEMENT
Tuhan Memberkati Tentara AS
“Semoga Tuhan melindungi pasukan kita,” kalimat itu disampaikan Biden setelah mendengar misi pasukan khusus AS melenyapkan al-Quraishi.
Biden menyebut operasi tersebut mengirim peringatan keras kepada teroris-teroris di seluruh dunia.
Tewasnya Quraishi ini juga membuat Biden sangat bersyukur. Sebab, otomatis tewasnya pucuk pimpinan ISIS akan melemahkan kelompok teror itu.
"Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi. Pasukan kami melakukan operasi dengan persiapan dan ketepatan khas mereka," kata Biden