Cerita Mistis saat Evakuasi Kerangka Manusia di Hutan Banyuwangi

6 September 2021 14:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Boleh percaya, boleh tidak. Pengalaman mistis ini dirasakan para anggota tim evakuasi saat mencoba membawa kerangka manusia di tengah hutan di Banyuwangi, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Mulai dari petunjuk lalat hijau, teriakan perempuan, tersesat di tengah hutan, sampai alat HT yang terputus.
Bagaimana kisahnya?
Setelah melalui operasi evakuasi selama 5 hari, akhirnya kerangka manusia berselimut sarung yang ditemukan di hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat dibawa ke RSUD Blambangan pada Minggu (5/9).
Di balik proses evakuasi itu, ada sejumlah cerita mistis yang dialami tim evakuasi. Hal tersebut mengakibatkan operasi SAR yang semula direncanakan hanya 3 hari, akhirnya molor hingga 5 hari.
Ada dua tim SAR yang diterjunkan untuk mengevakuasi kerangka manusia tersebut. Tim pertama terdiri dari personel Basarnas dan BPBD berangkat pada hari Rabu (1/9).
Namun, selama 3 hari pencarian tim evakuasi gagal menemukan lokasi kerangka tersebut. Mereka pun kembali ke titik pemberangkatan dengan tangan kosong. Padahal awalnya lokasi sudah diketahui. Tapi saat di perjalanan, tidak menemukan lokasi kerangka.
ADVERTISEMENT
Pada hari Jumat (3/9) pagi, tim kedua yang terdiri dari TNI-Polri dan sejumlah relawan diberangkatkan untuk evakuasi korban. Total ada 9 personel yang menjalankan operasi SAR.
Sama dengan Tim SAR pertama, Tim SAR kedua awalnya kesulitan mencari lokasi kerangka tersebut. Dua hari berada di hutan, tim evakuasi tak juga menemukan titik koordinat lokasi ditemukannya kerangka tersebut.
"Medan ekstrem berupa perbukitan dan jurang, serta lokasi di hutan belantara. Sehingga kita kesulitan mencari titik lokasi awal ditemukannya jenazah tersebut," ungkap Serda Muhammad Dedi Sunanto, Babinsa Licin yang turut melakukan operasi SAR.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
Tim Evakuasi Temukan Petunjuk Lalat Hijau
Saat kondisi kelelahan dan logistik menipis, tim SAR menemukan petunjuk keberadaan kerangka tersebut dengan petunjuk lalat hijau. Sekitar satu kilometer dari lokasi kerangka, terlihat dua ekor lalat hijau yang biasanya hinggap di jenazah atau bangkai.
ADVERTISEMENT
"Lalat hijau ini seolah menuntun kita menuju jenazah. Dari situ kita berhasil menemukan lokasi kerangka yang berada di jurang, Minggu siang," cerita Dedi.
Tim SAR memutuskan segera mengevakuasi kerangka tersebut, mengingat logistik yang ada sudah menipis. Mereka mengevakuasi jenazah sekitar pukul 14.00 WIB.
Karena medan menuju titik pemberangkatan berupa perbukitan dan jurang, mereka memutuskan untuk melewati jalur menuju Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro dengan estimasi waktu sekitar 6 jam.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
Namun di pertengahan jalan, tim evakuasi kehilangan kontak dengan tim penjemput. Tak hanya itu, mereka juga sempat tersesat dan mengambil jalur yang lebih jauh dari jalur sebenarnya.
"Untuk berkomunikasi kita gunakan radio (handy talkie). Awal tidak ada gangguan. Namun saat kita hendak turun mengevakuasi jenazah, di tengah perjalanan radio tidak berfungsi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Juga rute yang kita lewati tidak pada jalur semestinya. Harusnya kita hanya melalui satu aliran sungai. Namun, ada 4 sungai yang kita lewati kemarin. Jauh memutar dibandingkan rute sebenarnya," kata Dedi.
Akibatnya, hingga malam tiba tim evakuasi masih terjebak di tengah hutan.
Ada Suara Teriakan Perempuan saat Proses Evakuasi
Tak hanya tersesat, tim evakuasi juga mengalami pengalaman mistis saat proses evakuasi kerangka tersebut. Di saat tak mengetahui arah menuju titik pertemuan, tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan perempuan di tengah hutan.
"Iya. Ada jeritan perempuan. Semuanya, 9 orang dalam tim mendengar suara tersebut," kata Dedi.
Belum bisa dipastikan apakah itu teriakan perempuan atau suara hewan. Hanya saja tim meyakini kalau itu suara perempuan.
ADVERTISEMENT
Suara misterius itu membuat tim evakuasi diam sejenak. Mereka akhirnya memutuskan beristirahat sembari memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Hal itu nampak seperti mistis. Akhirnya kita istirahat sejenak sembari berdoa. Karena misi ini adalah untuk kebaikan, untuk memakamkan jenazah secara layak, kami yakin pasti ada jalan," ceritanya.
Setelah beristirahat sejenak, tim evakuasi kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 22.30 WIB, mereka akhirnya tiba di hutan bambu yang artinya sudah mulai mendekati perkampungan terdekat.
Tak berselang lama, mereka tiba di perkampungan pinggir hutan dan bertemu dengan warga.
"Alhamdulillah sekitar pukul 11 malam kita tiba di perkampungan. Di sana kita diberi makan, karena memang perbekalan sudah habis," kisahnya.
Telekomunikasi yang sempat terputus dengan tim penjemput juga bisa tersambung kembali. Hingga akhirnya, kerangka manusia tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan untuk diidentifikasi.
ADVERTISEMENT