Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Muchlis Hanafi Mengejar Raja Salman di Eskalator DPR
6 Maret 2017 14:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Muchlis berlari sekuat tenaga, di gedung DPR, Kamis (2/3). Penerjemah Presiden Jokowi itu beradu kencang dengan lift yang ditumpangi Raja Salman.
“Saya harus sudah ada di depan lift sebelum lift itu tiba” kata Muchlis kepada kumparan, Senin (6/3).
ADVERTISEMENT
Upayanya berhasil. Ketika pintu lift membuka, sang raja bersama Ketua DPR, Setya Novanto tampak bersama pengawalnya. Itu secuil pengalaman Muchlis kala ia bertugas di DPR.
“Di dalam lift itu agak sempit. Pengawal raja menahan saya (untuk tidak ke dalam lift) karena kalau penuh, raja tidak nyaman nanti mereka dimarahi. Pak Setya Novanto masuk dan pengawal menahan saya. Saya lari-lari naik 2 tangga eskalator yang tinggi itu supaya bisa sampai di depan lift,” ujar Muchlis sambil tertawa.
Melayani tamu kehormatan sudah biasa dilakukan Muchlis sejak 2006. Namun, kali ini memang ada yang berbeda. Raja Salman, kepala negara Arab Saudi yang juga menjadi pemimpin dua kota suci umat Islam--Makkah dan Madinah, menjadi momen kebanggaan sendiri untuknya.
ADVERTISEMENT
"Sebelum bertemu raja, saya pernah berpikir raja adalah orang yang sangat serius, suasana akan menegangkan, angker. Tetapi setelah bertemu, anggapan itu hilang, beliau sosok yang merakyat, humanis dan humoris," ujar pria bergelar Doktor di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu.
Saat ini, Muchlis menjabat sebagai Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Kementerian Agama. Kemampuannya dalam bertutur dengan bahasa Arab Saudi membuatnya dipercaya mendampingi Raja Salman selama 4 hari di Jakarta.
Komunikasi antar-keduanya sepenuhnya berada di tangan Muchlis. Secara tiba-tiba, di Ruang VIP Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jokowi memanggil Muchlis yang saat itu masih ditunjuk mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu (1/3).
“Pak Presiden bertanya apakah nanti di Istana Bogor saya juga akan mendampinginya atau tidak. Lalu saya bilang, sudah ada tim penerjemah dari Kementerian Luar Negeri yang disiapkan. Bapak (Jokowi) menolaknya, dan menjawab ‘kamu (Muchlis) saja ikut di belakang saya, kan sudah biasa,” kata dia.
ADVERTISEMENT