Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Cerita Mudik Uus Dkk Tempuh Ratusan KM Pakai Sepeda: Izin Istri saat Sudah Jalan
21 April 2023 4:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Mudik ke kampung halaman setiap kali lebaran Idul Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Beragam cara dilakukan demi bisa berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan tiga orang warga asal Cikarang, Bekasi, yang memilih mudik menggunakan sepeda.
Ketiga pemudik bersepeda itu yakni Yanz (40) yang mudik ke kampungnya di Sumedang dengan jarak tempuh sekitar 190 kilometer; Om Bule (50) yang mudik ke Lembang, Kabupaten Bandung, atau dengan jarak tempuh 144 kilometer, dan Uus (43) yang mudik ke Tasikmalaya dengan jarak tempuh 253 kilometer.
Mereka memilih mudik menggunakan sepeda, bukan karena tidak memiliki uang. Tetapi lebih kepada kecintaan terhadap hobi bersepeda yang mereka geluti.
Ketiganya memilih bersepeda malam dengan menempuh rute Cikarang melalui Cibarusah-Cariu-Jonggol dan memilih beristirahat sejenak di seputaran Pos Jabar, Polsek Sukaluyu, Polres Cianjur.
Setelah sempat beristirahat sejenak di pos polisi, ketiganya kembali melanjutkan gowes ke kota kampung halaman mereka masing-masing. Sebelum lanjut gowes, ketiganya sempat berbincang dengan kumparan.
ADVERTISEMENT
"Kita bertiga tadi start dari Cikarang sore. Menunggu matahari sedikit tenggelam, biar tidak terlalu terik saat di jalan. Kalau keluarga sih, sudah lebih dulu tiba di kampung," kata Yanz ditemui di Pos Jabar Polsek Sukaluyu, Kamis (20/4).
Yanz mengaku baru kali pertama lakukan mudik menggunakan sepeda. Namun tidak dengan Om Bule dan Uus.
"Kalau saya baru sekali ini mudik pakai sepeda. Tapi kalau Om Bule dan Uus, mereka sudah senior, sudah sering berkelana ke mana-mana naik sepeda," ujar Yanz.
Yanz mengungkapkan, ketiganya tergabung di komunitas berbeda namun disatukan dalam satu komunitas besar pesepeda di Cikarang yakni Goweser Cikarang.
Dalam kesehariannya, mereka mengaku sudah biasa bersepeda. Bahkan saat berangkat kerja. Bagi mereka, bersepeda merupakan hobi, hiburan, dan juga lebih hemat ongkos.
ADVERTISEMENT
"Komunitas kami kebanyakan sudah terbiasa ke mana-mana naik sepeda, sudah jadi hobi dan hiburan, dan juga jadi hemat ongkos. Akhirnya saya tidak terlalu kaget saat pertama kali lakukan gowes dengan jarak sejauh ini," jelasnya.
Sementara itu, Uus punya jam terbang tinggi dalam bersepeda, dari pengakuan Uus, dirinya sudah dua kali mudik dengan sepeda. Namun, tak terhitung berapa kali dirinya bolak balik Bandung-Cikarang via Cianjur.
"Kalau momen mudik baru dua kali pakai sepeda, sama seperti Om Bule. Tapi kalau jalan-jalan, saya sering bolak balik lewat Cianjur kalau mau ke Bandung, karena jaraknya lebih dekat ketimbang kalau lewat Purwakarta," kata Uus.
Tak seperti Yanz yang sempat mendapat larangan dari sang istri untuk mudik sambil gowes, Uus mengatakan, dirinya tidak pernah izin ke istrinya saat akan lakukan perjalan jauh menggunakan sepeda.
ADVERTISEMENT
Dari sisi persiapan, Om Bule mengungkapkan tak ada yang khusus dalam perjalan panjangnya tersebut. Ketiganya hanya menyiapkan alat-alat darurat seperti kampas rem, ban dalam, dan pompa.
"Tidak ada persiapan khusus seperti fisik atau mental, karena kami sudah biasa gowes. Paling kita siapkan cadangan dari alat sepeda seperti kampas rem, pompa, dan ban dalam. Kalau ban luar jarang terjadi kerusakan," kata Om Bule.
Meskipun umurnya sudah setengah abad, namun junior-juniornya mengakui ketahanan fisik Om Bule. Selain itu, Om Bule juga termasuk orang yang paling didukung hobi gowesnya oleh sang istri.
"Istri saya tidak pernah melarang selama yang dilakukan itu hal positif, tidak merugikan," pungkasnya.