Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Ortu Korban Pencurian Mobil di Bogor Modus GPS: Pelaku Dikenal Ustaz
18 Mei 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Orang tua Muhammad Heighel Nusa Anggara (21), korban pencurian mobil yang tubuhnya terseret kurang lebih 150-200 meter, mengungkap perkenalan anaknya dengan salah satu pelaku komplotan pencuri mobil modus pakai GPS.
ADVERTISEMENT
Orang tua Heighel, Angga Satria mengatakan, awalnya pelaku bernama Ismed itu merupakan pelanggan dari restoran miliknya. Pelaku dan anaknya lalu berlanjut ke saling tukar nomor handphone.
"Akhirnya tukeran nomor telepon lah, karena kita intens ketemu dan sering ngobrol," kata Angga kepada kumparan, Sabtu (18/5).
Dikenal Sebagai Sales dan Ustaz
Pelaku Ismed berkenalan dengan korban dengan nama Abi seorang ustaz yang juga berprofesi sebagai sales mobil. Pelaku mengaku kenal banyak show room.
"Yang saya kenal ustaz ini deket sama anak-anak, Azid (adiknya) Heighel sama Heighel karena urusan keagamaan," ujar Angga.
Berjalannya waktu, Heighel berencana membeli mobil. Dia lalu dibantu ayahnya Angga dan Ismed mencari mobil yang cocok untuknya.
"Tiba-tiba memang Heighel sedang butuh mobil, saya nyari, dia nyari, awal mau membeli mobil Toyota Land Cruiser, cuman saya bilang belum waktunya kamu pakai mobil itu. Lalu diurus lah Land Cruiser ini sama Ismed alias Abi alias ustaz yang saya kenal ini," sambung Angga.
ADVERTISEMENT
Pelaku Ismed Tawarkan Mobil Chevrolet Trailblazer
Korban Heighel yang awalnya ingin membeli Land Cruiser akhirnya kandas karena pemiliknya tak ada.
Kemudian pelaku Ismed menawarkan mobil Chevrolet Trailblazer. Korban dan orang tuanya pun saat itu percaya dengan tawaran pelaku. Bahkan pelaku sudah memvideokan mobil tersebut beserta data lengkap si pemilik mobil yang ingin menjual kendaraannya.
"Atas nama yang saya pikir Ivona atau siapa itu yang kirim video ke Ismed, Kemudian dikirim ke saya. Itu yang menyakinkan saya dan keluarga,"papar Angga.
"Terkahir saya WhatsApp Ismed itu saya menekan kan untuk atas nama dipertemukan sama saya atau Heighel, nah biar ada surat," sambungnya.
Pelaku Ismed Temui Korban Bawa Data Mobil yang Dipasang GPS
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, tersangka Ismed kemudian datang lagi ke restoran untuk menawarkan take over kredit mobil Chevrolet Trailblazer dengan harga Rp 100 juta.
"Ini datang ke restoran dan memang transaksi itu bukan untuk jual beli, tapi take over oper kredit. Dengan data-data yang diberikan sama dia semuanya, dengan atasnama VC sama kami. Kuncinya 2 kemudian ada lisingnya juga, nama lisingnya CIMB Niaga Finance," tuturnya.
Tawaran itu lalu disetujui korban dan orang tuanya. Mereka lalu mentransfer uang tersebut ke rekening atas nama Heri. Belakangan diketahui nomor rekening itu atas nama Ismed.
Keluarga Tak Tahu Ada GPS Dipasang di Mobil
Keluarga tak tahu pelaku telah memasang GPS di mobil yang baru dibelinya tersebut
ADVERTISEMENT
"Diintai secara digital itu siapa yang tahu kalau mobil itu dipasangi GPS dan mau dicuri sama mereka. Kita tidak berpikiran ke arah sana, karena sudah dengan Ismed di urus," paparnya.
Orang tua korban tak juga tahu bahwa Ismed adalah salah satu komplotan pelaku. Bahkan, korban sempat berencana menemui Ismed setelah lebaran beberapa waktu lalu.
"Setelah lebaran ini rencana Heighel mau ketemu sama atas nama dengan Ismed juga, hanya saja nomor Ismed tidak aktif dan check list satu. Saya minta tolong ke anak saya untuk cari rumahnya, ternyata engga ada yang tau rumahnya," bebernya.
Dia berharap pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan kepada pihak lising dan pemilik mobil awal atas nama Ivona.
ADVERTISEMENT
"Saya minta polisi untuk memeriksa Ivona, karena dia yang kirim video mobil ke Ismed yang dikirimkan ke saya," tandasnya
Kondisi Korban
Kondisi Highel sendiri saat ini sudah menuju ke pemulihan, ingatannya perlahan mulai membaik. Meski begitu, ia harus tetap dirawat.
"Mudah mudahan doanya biar cepat pulih, karena butuh waktu 2-3 untuk mengembalikan tengkoraknya yang tadi dibuka dan ditutup kembali. Masih belum sadar betul, baru gerak gerakin tangan kaki dan respons," jelas Angga.
Dalam kasus ini polisi menetapkan enam orang pelaku. Empat di antaranya sudah ditangkap, dan dua sisanya masih DPO. Mereka adalah:
ADVERTISEMENT
Penyebab Korban Terseret
Terkait bagaimana korban bisa terseret itu terjadi saat korban memergoki mobilnya ingin dicuri. Korban kemudian melawan hingga terseret lalu terbentur tiang listrik.
"Kemudian dipergoki oleh korban, korban mengejar dan ditabrakan oleh pelaku di tiang listrik atau tembok Pelaku ini tergolong sadis, di antara para pelaku ini, Rio merupakan residivis 363 [pencurian dengan pemberatan] di Lampung tahun 2022," ujar Kapolresta Bogor Kota Bismo Teguh Prakoso.