Cerita Para Pemburu Emas Antam di Bogor, Ada yang 2 Hari Tak Pulang

17 April 2025 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bebondong-bondong antre beli emas Antam di Kota Bogor. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga bebondong-bondong antre beli emas Antam di Kota Bogor. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Butik emas LM Antam Bogor pada Rabu (16/4) malam itu sudah tertutup rapat besi pengaman. Tak ada lagi aktivitas jual-beli di dalam butik Antam.
ADVERTISEMENT
Namun, pemandangan berbeda terjadi di depan butik tersebut. Ada puluhan orang yang duduk di teras butik. Ternyata mereka adalah warga pemburu kepingan emas logam dari produk Antam. Semakin malam larut, warga terus berdatangan.
Mereka yang ingin mendapatkan emas Antam secara inisiatif membuat daftar antrean. Saat itu sekitar pukul 23.00 WIB antrean yang tercatat sudah 68 orang. Pada pukul 00.00 WIB antrean sudah mencapai 100 orang.
Pada pukul 00.00 WIB, orang yang masuk daftar antrean itu kemudian dipanggil ulang dengan membawa KTP. Jika nama mereka dipanggil lebih dari 3 kali tak menyahut dianggap tak hadir. Saat daftar ulang, beberapa warga yang terlambat dapat nomor paling akhir. Padahal mereka sudah mengantre sejak sore.
ADVERTISEMENT
Seorang warga yang ikut mengantre, Rahmatullah, mengatakan ia sudah ikut antrean sejak Senin (14/4) malam. Ia mengaku pada hari pertama ia tak dapat kuota.
Warga bebondong-bondong antre beli emas Antam di Kota Bogor, Rabu (16/4/2025). Foto: Mirsan Simamora/kumparan
“Jadi hari pertama itu kuotanya 56 orang. Sedangkan saya di antrean 57,” kata Rahmat di Butik Antam Kota Bogor, Rabu (16/4) malam.
Rahmat tak pantang menyerah. Baginya perjuangan demi emas Antam harus sampai akhir.
Ia kemudian antre lagi pada hari kedua. Sayangnya, ia juga tak dapat kuota. Akhirnya memutuskan untuk tidur di sekitar butik Antam.
“Saya gak pulang ke rumah di Leuwiliang. Saya tidur di sini. Perjuangan ini mah,” ujarnya sambil tertawa.
Pada hari ketiga ini Rahmat akhirnya masuk kuota. Ia jadi orang nomor 1 di daftar antrean. Perjuangannya tak sia-sia. Ia tampak tersenyum lebar.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya,” ungkapnya sambil menghela napas panjang.
Warga bebondong-bondong antre beli emas Antam di Kota Bogor. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Lain halnya dengan Simamora. Ia baru mendaftar pada pukul 23.00 WIB. Lalu, ia mendapat nomor urutan 68. Pada pemanggilan pertama ia sudah pesimis bakal dapat kuota.
Namun ia tetap yakin. Hingga kemudian pada Kamis (17/4) pagi harinya tepatnya pukul 05.50 WIB, satpam butik memanggil sejumlah nama dalam daftar antrean tapi ada yang tak hadir sehingga namanya naik ke urutan ke 60.
Ini adalah keberuntungannya. Sebab, kuota pembelian hanya dijatah untuk 60 orang saja.
“Alhamdulillah, sudah rezekinya. Nama saya sangat tipis masuk kuota,” ujarnya.
Butik Antam Bogor sendiri baru buka sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi banyak masyarakat yang rela datang dari malam sebelumnya, agar mendapat jatah kuota membeli emas.
ADVERTISEMENT