news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Pasangan yang Foto Prewedding Saat Gunung Merapi Meletus

3 Juni 2018 13:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Prewedding di tengah letusan Gunung Merapi. (Foto: dok. Sarsito)
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (1/6) lalu meninggalkan cerita tersediri bagi Jony Listyawan dan kekasihnya Fitriana Damayanti. Foto prewedding yang diunggah Jony di Facebook kini viral karena berlatar Gunung Merapi yang tengah meletus.
ADVERTISEMENT
Dalam akun Facebooknya, Jony menulis bahwa dia tak pernah menyangka foto prewed-nya akan tampak seperti itu. Dia mengunggah empat buah foto disertai sebuah doa yang tersemat di dalamnya.
"Semoga seperti janji Merapi yang tak pernah ingkar," tulis Jony, Jumat pagi (1/6).
Foto-foto tersebut pun ditanggapi beragam oleh warganet. Ada yang menyebut bahwa foto tersebut sangat bagus dan tak lupa mengucapkan selamat kepada Jony dan Fitriana. Namun tak sedikit pula warganet yang tak suka dan menuduh bahwa Jony hanya memanfaatkan situasi di atas peristiwa bencana alam.
Saat dikonfirmasi kumparan, Jony tak menampik bahwa fotonya memang menimbulkan pro dan kontra. Namun dia menekankan bahwa foto prewed-nya yang berlatar Merapi meletus itu diambilnya secara tak sengaja.
ADVERTISEMENT
"Sebulan yang lalu kami kan nyebar undangan untuk prewed. Kita putuskan untuk sekitar Merapi. Tepatnya di daerah Cepogo, Boyolali. Kita mengadakan sesi pemotretan. Berangkat subuh," kata Jony kepada kumparan, Minggu (3/6).
Prewedding di tengah letusan Gunung Merapi. (Foto: Facebook Jony Listyawan)
Kala itu, dia tak pernah menyangka bahwa Merapi akan meletus. Dia berangkat bersama calon istrinya itu berangkat dari rumahnya di Desa Cermo, Sambi, Boyolali, tanpa punya firasat apapun. Jarak sejauh 10 km ditempuh keduanya dimaksudkan untuk mendapat indahnya suasana alam yang teduh.
"Kami hanya menginginkan untuk konsepnya outdoor dan pemandangan alam. Untuk yang memilih gunung lebih ke fotografernya," terang Jony.
Jony menjelaskan, saat dia dan kekasihnya bersama seorang fotografer tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB, kondisi Merapi pun tampak normal. Tak ada tanda-tanda akan erupsi. Keduanya pun berpose seperti biasa dengan membelakangi Merapi.
ADVERTISEMENT
"Foto yang pertama aman. Yang pertama nampak belum meletus," jelas pria berusia 29 tahun tersebut
Prewedding di tengah letusan Gunung Merapi. (Foto: Facebook Jony Listyawan)
Keadaan mulai berubah saat dia tak sengaja menengok ke belakang. Saat itu dia baru tersadar bahwa Merapi tengah meletuskan asap dengan kepulan yang sangat tinggi.
"Pas pemotretan satu kali saya noleh baru saya lihat erupsi merapi itu. Kaget sekali. Fotografernya teriak-teriak tetap suruh lanjut. Pas ambil beberapa gambar saya disuruh lari. Ya mungkin sekitar 50 meter," tutur dia.
Meski demikian, saat dia dan calon istrinya panik dan lari berhamburan ke jalan. Dia mendapati bahwa warga sekitar lereng Merapi justru tampak tenang dan biasa saja. Rasa takutnya pun kemudian sirna dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
"Pas asapnya udah muncul saya sendiri takut. Karena tiba-tiba sekali. Takutnya kan benar-benar meledak yang besar. Terus saya lari ke jalan. Istilahnya di jalan itu kan erupsi, tapi pada tenang aja. Saya (juga) jadi tenang aja. Warga sekitar kan lebih paham soal aktivitas Merapi," terang dia.
Pun fotografer yang dia sewa juga merupakan warga lereng Merapi. Jony diyakinkan oleh sang fotografer bahwa semua akan baik-baik saja. Baik Jony dan kekasihnya akhirnya luluh dan kembali menlanjutkan sesi foto prewedding.
"Awalnya saya ragu untuk lanjut. Karena posisinya kan tinggi erupsinya," kenang Jony.
Prewedding di tengah letusan Gunung Merapi. (Foto: dok. Sarsito)
Terkait foto-fotonya yang kini viral, Jony mengaku foto yang dihasilkan memang sangat bagus. Meski begitu, dia tetap berharap bahwa foto-fotonya tidak ditanggapi secara negatif oleh warganet.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya ngerasa bagus sekali. Cuma saya merasa ga enak. Banyak netizen yang bilang saya memanfaatkan suasana. Tapi saya juga ikut komen, ikut mendoakan agar yang terdampak Merapi dapat diselamatkan," tutupnya.
Hingga saat ini status Merapi sendiri masih Waspada. Hujan abu akibat letusan juga sudah berdampak ke beberapa wilayah, termasuk Semarang. Pemerintah setempat telah meminta masyarakat untuk menjauhi area Merapi dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi.