Cerita Pedagang Cilor dan Tas Setelah Dilarang Jualan di CFD

15 Desember 2019 12:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pedagang berjualan di zona kuning sekitar Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta.  Foto: Muhammad Darisman/kumpran
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pedagang berjualan di zona kuning sekitar Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumpran
ADVERTISEMENT
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, pertanda Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Minggu (15/12), sudah berakhir. Namun, dagangan cilor milik Asep tampak masih tersisa lebih dari separuh.
ADVERTISEMENT
Semenjak zona merah PKL diberlakukan di sepanjang Gedung Sarinah (Thamrin) hingga gedung BNI (Sudirman), Asep kini berjualan di zona kuning. Relokasi ini ia rasakan sangat berpengaruh terhadap penghasilannya.
“Bukan merugi lagi, lihat aja dagangan masih banyak. Sekarang (sejak pindah) modal juga enggak kejahit,” keluh Asep.
Dampak zona tersebut juga dirasakan oleh Umu Kulsum, pedagang tas. Dulu ia mengaku penghasilan selama CFD mencapai Rp 800 ribu. Sekarang Umu tertunduk lesu, dagangannya hanya terjual hitungan jari, sehingga ia enggan menyebutkan uang yang diperoleh hari ini.
“Ngaruh banget, aku kayak di depan jalan aja masih ngaruh, apalagi sekarang di pindahin,” ujar Umu.
Sejumlah pedagang berjualan di zona kuning sekitar Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumpran
Meski begitu, dia memaklumi kebijakan Pemprov DKI demi CFD yang lebih ramah bagi warga.
ADVERTISEMENT
“Tapi kita ya cuma bisa ikut aturan aja. Harapannya semoga lama-lama orang tahu yang dagang pindah sini,” harapnya.
Sejumlah pedagang berjualan di zona kuning sekitar Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumpran
Pedagang lainnya, Sunarti, juga merasa penghasilannya terus menurun sudah 6 minggu ini. Bahkan penurunan itu hampir setengah dari yang biasa ia dapat sewaktu zona merah belum berlaku.
“Dulu kan dagang pinggir jalan, itu bisa sampai Rp 500 ribu. Sekarang di belakang Jalan Pamekasan, paling banyak juga Rp 300 ribu,” ucap pedagang minuman itu.
Sejumlah pedagang berjualan di zona kuning sekitar Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumpran
Sementara, warga merasa lebih nyaman dengan suasana CFD sejak penataan 27 Oktober lalu. Selain tak ada pedagang, kini ada jalur sepeda di samping jalur TransJ yang dibuat hanya selama CFD.
“Ini kan jadi lebih enak gitu. Enggak gabung sama yang jalan kaki atau lari lagi soalnya,” ujar Adri saat ditemui tengah bersepeda bersama beberapa rekan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, susana CD yang bebas pedagang dipuji oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang tadi bersepeda melewati CFD.