Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu saksi yang melihat benda itu adalah pemilik warung bernama Taryati. Ia merupakan penjual air buah lontar di sekitar jalan tersebut.
Ia menjumpai bungkusan itu sekitar pukul 18.30 WIB Minggu (4/4). Saat itu, ia baru saja merapikan barang karena akan menutup warung.
Taryati menambahkan, bungkusan itu terletak persis di samping warungnya. "Saya lihat ada bungkusan saya pegang berupa kaleng lalu saya goyangkan dan berbunyi," ujar Taryati kepada wartawan, Senin (5/4).
Saat menemukan benda itu, ia mengira paket sepatu yang dibeli secara daring. Akan tetapi, ia curiga karena tidak mungkin barang tersebut dikirim dengan cepat.
Ditambah, benda tersebut beratnya lebih dari satu kilogram. Atas temuan itu, ia kemudian melaporkan ke pengurus RT bersama suaminya.
ADVERTISEMENT
"Saya panggil RT dan barang tersebut dipindahkan pengurus RT ke belakang warung di atas jembatan," paparnya.
Lalu, pengurus RT tersebut membuka bingkisan itu menggunakan sapu karena khawatir barang tersebut berbahaya. Setelah dibuka, bungkusan itu berisi peluru dan benda bertuliskan FPI Munarman.
"Tulisannya FPI Munarman, RT langsung berinisiatif untuk menghubungi Polsek Limo karena mengingat kondisi yang terjadi saat ini," tambahnya.
Sebelum menutup warung pada hari itu, Taryati tak curiga dengan pembeli yang datang ke kiosnya. "Ga tau, kita ya ga was-was namanya orang biasa, beli ya kita ga perhatiin," pungkasnya.
Tim Gegana pun akhirnya dikerahkan untuk menyelidiki penemuan tersebut. Gegana lalu mengamankan bungkusan berupa kaleng tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang bisa membahayakan atau tidak itu Gegana. Saya enggak bisa memastikan barang itu, tergantung hasil penelitian Gegana," kata Kapolres Depok Kombes Imran Edwin Siregar.