Cerita Pemudik di Gilimanuk: Antre 10 Jam, Panas Terik, Tiket Kedaluwarsa

19 April 2023 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Padatnya arus mudik pada H-3 Lebaran terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
ADVERTISEMENT
Pemudik yang mau menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mesti antre lebih dari 10 jam.
"Saya dan keluarga antre 10 jam-an lah," kata Arifin (40 tahun) di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (19/4).
Arifin bersama enam orang keluarganya berangkat naik mobil dari Kota Denpasar pada Selasa (18/4) pukul 20.00 WITA. Mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 24.00 WITA.
Hingga Rabu (19/4) pukul 10.00 WITA, mereka masih mengantre masuk kapal.
"Mudik tahun 2022 masih lancar, antre juga, tapi tidak sampai 10 jam. Tahun lalu itu saya berangkat H-4," kata pria yang bekerja sebagai sopir taksi online di Bali ini.
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Arifin berharap pemerintah mengatasi kepadatan arus mudik sehingga antrean tidak membeludak. Salah satu solusi disarankan adalah memberlakukan sistem pembayaran dengan e-toll.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tidak semua pemudik bisa memanfaatkan layanan pembelian tiket secara online dan offline. Arifin sendiri membeli tiket di lapangan parkir Pelabuhan Gilimanuk untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan dan menghindari kemacetan dari arah Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
"Harapannya kalau bisa jangan offline atau online tapi e-toll di sana kan pembelian tiket 2 jalur kan pasti beli tiket bikin macet lagi. Kalau dulu e-toll pakai kartu langsung tempel masuk," katanya.
Yudi (35) juga merasakan antre 10 jam di Pelabuhan Gilimanuk. Dia berangkat dari Kabupaten Tabanan pukul 21.00 WITA dan tiba di Pelabuhan Gilimanuk pukul 23.00 WITA.
Yudi mudik ke Jember, Jawa Timur. Yudi, istri, dan dua anaknya berusia 9 dan 11 tahun terlihat kelelahan dan kepanasan mengantre di dalam mobil Pelabuhan Gilimanuk.
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Teriknya Gilimanuk

Pantauan kumparan, suhu udara di Pelabuhan Gilimanuk mencapai 32 derajat celsius. Pihak ASDP Pelabuhan Gilimanuk mendirikan tenda di beberapa kantong antrean bagi pemotor.
ADVERTISEMENT
"Antrenya minta ampun panas dan lama. Antre dari jam 11 malam sampai jam 10 pagi. Semua orang antre, ingin marah tapi mau bagaimana lagi namanya mudik ya begitu dijalani saja yang penting selamat sampai tujuan," kata Yudi.
Yudi bersyukur kedua anaknya anteng selama antre masuk kapal. Mereka hanya duduk diam dan sesekali keluar dari mobil untuk ke toilet dan meregangkan tubuh.
Suasana arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Ada yang Tiketnya Kedaluarsa

Sementara itu, pemudik bernama Yoga (20) putar balik dari antrean pintu masuk pelabuhan karena jadwal tiket keberangkatannya kedaluwarsa.
Dia kembali ke konter penjualan tiket, mengurus tanpa biaya. Sayangnya, Yoga tidak bisa diwawancarai lebih lanjut karena sudah dalam perjalanan masuk ke dalam kapal.
"Capek antre lama, tiket expired dan harus urus lagi," kata Yoga.
ADVERTISEMENT
Berkaca pada arus mudik Lebaran tahun 2022 lalu, total penumpang yang menyeberang lewat Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang mencapai 1.125.732 orang dan 290.605 unit kendaraan.
Dinas Perhubungan Bali memprediksi tingkat penyeberangan akan meningkat hingga 25 persen saat mudik Lebaran 2023, yakni penumpang sekitar 1.407.165 orang dan 3.48.726 unit kendaraan.