Cerita Pemudik Terjebak Macet Parah, Jakarta-Ciamis Ditempuh 20 Jam

5 Mei 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara antrean kendaraan memadati di Jalur Selatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (4/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara antrean kendaraan memadati di Jalur Selatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (4/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
ADVERTISEMENT
Lalu lintas arah ke Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat rupanya masih dipadati oleh para pemudik bahkan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga bahkan mengaku menempuh perjalanan dari Jakarta ke Ciamis dalam waktu 20 jam. Ia berangkat dari Jakarta pada Selasa (3/5) 07.00 WIB dan sampai di Ciamis pada pukul 3.00 WIB keesokan harinya.
Padahal normalnya, Jakarta Ciamis bisa ditempuh hanya dalam waktu 5 sampai 10 jam.
“Pertama kejebak macet itu di tol layang MBZ (Mohammad bin Zayed), kayaknya ada kecelakaan saya lihat di google maps,” kata salah satu pemudik, Adhi Tiawarman (36) saat dihubungi kumparan, Kamis (4/5).
“Normalnya Jakarta-Bandung paling maksimal 3 jam lah. Saya dari Jakarta jam 07.00 WIB pagi, nyampe Bandung jam 11.30 WIB siang,” lanjutnya.
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan tol Jakarta-Cikampek kilometer 47 dan Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Adhi mengatakan kemacetan parah mulai terjadi di Rancaekek menuju Nagreg, Jawa Barat. Ia juga mengaku melihat beberapa mobil mogok di sepanjang perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Cuman memang yang paling parah itu di Rancaekek, itu parah banget. Saya dari Bandung 12.30 WIB, terus saya masih di Rancaekek jam 17.00 WIB. Banyak mobil mogok. Saya perhatiin ada kurang lebih 4 sampai 5 mobil,” kata Adhi.
Menurut keterangan Adhi, justru wilayah Nagreg yang biasanya macet parah hari itu cenderung jauh lebih lengang. Titik kemacetan kembali terjadi di pertigaan Malangbong arah Garut dan Tasikmalaya.
“Saya baru keluar kemacetan itu jam 11 malam. Itu kebantu jalur alternatif. Saya motong lewat jalan kecil kampung, namanya Jalan Sukamerang,” jelasnya.
Menurut pantauan Adhi, ia banyak melihat pemudik didominasi oleh pemudik lokal dari daerah Jawa Barat seperti dari wilayah kota Bandung, Garut, Sumedang, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
“Kayaknya kurang antisipasi disangkanya belum terlalu padet ya setelah lebaran, padahal masih banyak yang antusias. Banyak pemudik lokal, buktinya saya lihat banyak plat T sama plat Z,” jelasnya.
Lalu Lintas Limbangan Macet, Kendaraan Dari Cagak Nagreg Dialihkan ke Arah Garut Kota. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
Pengalaman hampir serupa juga dirasakan oleh Muhammad Ikbal, salah satu pemudik dari Bintaro ke Ciamis. Pada Rabu (3/5) kemarin, Ia menempuh perjalanan selama 17 jam lamanya.
Ia juga mengaku, lalu lintas dari arah Jakarta sampai Bandung justru tidak terjadi kemacetan. Lalu lintas cenderung lancar.
Titik macet baru Ikbal rasakan di Jalan Cagak Nagreg, beberapa kawasan pasar seperti Limbangan, pasar Bandrek, pasar Lewo dan pasar Malangbong, juga di Jalan Raya Lingkar Gentong.
“Banyak pusat keramaian seperti pasar sama persimpangan yang bikin macet, engga ada pengaturan kanalisasi penyeberangan orang dan kendaraan,” jelas Ikbal.
ADVERTISEMENT