Cerita Pengurus Makam saat TPU Nagrog Bandung Longsor: Ada 3 Kali Suara Ambruk

11 Maret 2025 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tembok penahan tanah (TPT) yang longsor diperbaiki di TPU Nagrog, Kecamatan Ujungberung, Selasa (11/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tembok penahan tanah (TPT) yang longsor diperbaiki di TPU Nagrog, Kecamatan Ujungberung, Selasa (11/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Sutisna (65) tak mengira hujan lebat yang mengguyur Kota Bandung pada Jumat (7/3) akan berujung pada longsornya tembok penahan tanah (TPT) di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Nagrog, Kecamatan Ujungberung, Bandung.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam sebelum kejadian, pria yang bekerja sebagai salah satu pengurus makam itu menyebut dirinya berkegiatan tak jauh dari titik longsor.
Entis mengatakan, musibah itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelum tanah amblas, menurutnya warga sekitar sempat mendengar suara ambruk sebanyak tiga kali.
“Hari Jumatnya itu, saya di sini kan ngecat musala sampai jam 18.00 WIB. Saya pulang ke rumah. Lalu jam 20.00 WIB saya lewat lagi ke sini belum terjadi apa-apa. Saya ngobrol di kantor TPU, sambil bantu piket, nah Sabtu jam 01.00 WIB pas saya lewat lagi udah longsor,” jelas dia.
Dia mengatakan tak ada makam yang amblas akibat longsornya TPT itu. Hanya, sebanyak 8 makam direlokasi dari blok E ke blok TPU Nagrog yang lain, khawatir ada longsor susulan.
ADVERTISEMENT
“Takut terjadi susulan, antisipasinya dipindah. Ada 8 makam,” ucap Entis.
“Ahli waris juga sudah saya hubungi karena kebetulan kontak mereka istri saya punya. Soalnya makam-makam yang dipindah saya yang rawat,” ujarnya.
Entis (56) pengurus makam di TPU Nagrog Ujungberung Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
Entis bilang, relokasi jenazah dilakukan pada hari yang sama, yakni Sabtu (8/3). Langkah antisipasi tersebut selesai pada hari itu juga.
“Sabtu, pas siangnya. Malam terjadi siangnya langsung. Dan hari itu juga alhamdulillah selesai sampai jam 18.00,” katanya.
Adapun terkait perbaikan TPT, Entis bilang saat ini sedang dilakukan penggalian buat membangun pondasi yang baru. Pengerjaannya kata dia diupayakan cepat, terutama menjelang lebaran yang jadi momen masyarakat untuk berziarah.
"Ini kan menuju lebaran, peziarah banyak, jadi biar aman," ucapnya.
"Sekarang lagi digali, buat dibangun pondasi baru. Baru hari ini dimulai, karena kemarin pengukuran dulu dan penyiapan pekerjanya," imbuh dia.
ADVERTISEMENT

Kata Pemkot Bandung

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari, mengatakan proses evakuasi makam dilakukan sesuai prosedur, dengan persetujuan ahli waris dan disaksikan langsung oleh mereka. Sebanyak 2 jenazah dipindah ke blok H dan sebanyak 6 jenazah ke blok N.
“Alhamdulillah, semua ahli waris menyetujui pemindahan makam ke tempat yang lebih aman. Mudah-mudahan hari ini cuaca mendukung sehingga proses evakuasi berjalan lancar,” ujarnya.
Tembok penahan tanah (TPT) yang longsor diperbaiki di TPU Nagrog, Kecamatan Ujungberung, Selasa (11/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Penyebab TPT Longsor

Bambang mengatakan, longsor TPT ini akibat derasnya aliran air yang melintasi TPU Nagrog dan melewati Perumahan Gending Mas saat hujan lebat.
Diameter TPT yang longsor diperkirakan sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 meter. Selain merusak area makam, longsor juga mengancam satu bangunan musala dan toilet di TPU yang kini menggantung di tepi longsoran. Musala inilah yang tadi Entis bilang sedang dia cat.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah berkoordinasi dengan DSDABM, dan hari ini petugas mereka melakukan peninjauan untuk segera menangani dampak longsor ini,” jelas Bambang.

TPU Lain yang Berpotensi Longsor Dipantau

Selain TPU Nagrog, Bambang mengatakan, saat ini peninjauan juga dilakukan di sejumlah TPU lain yang berpotensi terdampak longsor.
Dari 13 yang diperiksa, beberapa telah dapat penanganan. TPU Cikutra dan TPU Sirnaraga, yang sempat mengalami longsor besar, adalah dua di antaranya.
“TPT di TPU Cikutra dan Sirnaraga kini sudah lebih kuat setelah dilakukan perbaikan bersama DSDABM dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ungkap Bambang.
Adapun 7 TPU lain yang dilintasi sungai seperti Babakan Ciparay, Astanaanyar, Guburu, Malaer, Cibarunai, Cikutra, dan Nagrog, dia bilang bakal terus dipantau guna mengantisipasi potensi longsor.
ADVERTISEMENT
“Kami akan terus memantau dan menangani agar kejadian serupa tidak terulang, khususnya di TPU yang berisiko tinggi akibat gerusan air,” ungkapnya.