Cerita Pengusaha yang Tawarkan Pekerjaan untuk Korban Persekusi Cikupa

24 November 2017 17:40 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernikahan korban Persekusi di Cikupa  (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan korban Persekusi di Cikupa (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasangan persekusi di Cikupa, Tangerang akhirnya menikah secara sederhana pada Selasa (21/11) kemarin. Keduanya kini telah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah.
ADVERTISEMENT
Video persekusi pasangan yang difitnah mesum ini sempat ramai di media sosial dan membuat banyak pihak simpati. Apalagi belakangan diketahui bahwa korban perempuan persekusi adalah yatim piatu.
Salah satu yang bersimpati adalah pengusaha bernama Kokok Herdhianto Dirgantoro yang merupakan CEO Opal Communication, salah satu perusahaan public relation di BSD, Tangerang Selatan.
Kokok mengaku iba setelah mengetahui bahwa korban perempuan sudah tak memiliki ayah dan ibu.
"Awal saya baca berita dan saya tahu korban yang perempuan itu yatim piatu, saya langsung ingin membantu," kata Kokok saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) Jumat (24/11).
Kokok kemudian bersama rekannya mempersiapkan bantuan-bantuan pada korban persekusi. Ada 4 langkah yang dilakukan Kokok, antara lain sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Membuka opsi buat korban bernama M untuk bekerja di kantornya.
2. Jika tidak nyaman tinggal di tempat lama, Kokok akan bantu cari tempat tinggal di sekitar kantor. Yang bersangkutan juga digaransi tak akan mendapat perundungan dan akan selalu dilindungi oleh karyawan yang lain.
3. Kokok mengatakan siap menanggung biaya konseling trauma healing bagi korban jika diperlukan.
4. Kokok bersedia bekerja sama dengan kepolisian, NGO, dan pihak lain jika harus dilakukan.
Langkah-langkah Kokok tersebut dianggapnya sebagai wujud konkret dalam membantu korban persekusi yang telah dirugikan sehingga mengalami trauma berat.
"Ini bukan urusan heroik-heroikan. Tapi rasanya saya capek mengutuk, hasilnya ya cuma postingan medsos doang. Harus ada hal kecil namun riil untuk dilakukan," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk realisasi dari rencana tersebut, Kokok mengaku masih menunggu proses trauma healing dan rangkaian sidang yang akan dilakukan korban.
"Saya bilang, baik Pak saya juga masih nunggu, menerima kapan saja mereka bergabung. Mau tidaknya tergantung pada mereka berdua," cerita Kokok menirukan dialognya dengan polresta Tangerang.
"Saya sebenarnya sih awalnya cuman sama korban yang perempuan, tapi karena mereka sudah menikah, bisa either all, bisa yang laki bisa yang perempuan. Mungkin dua-duanya mau. Nanti bisa bekerja di kantor saya," tambah Kokok
Kemudian, untuk posisi kerja apa yang akan ditempati oleh korban, Kokok mengaku belum ada rencana.
"Jadi mereka nanti akan saya bawa ke kantor. Abis itu saya kasih tahu di situ di situnya. Saya kasih tahu head-nya siapa. Abis itu pilih mereka mau di mana. Bisa di kor bisnis, bisa di kor non bisnis. Kor non bisnis tu bisa di finance bisa di administrasi" sebut Kokok.
ADVERTISEMENT