Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Cerita Penjual Bunga Omzet Toko Layu Tersapu Bau Gunung Sampah di Kotabaru, DIY
6 November 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gunungan sampah kembali muncul di depo sampah di Kotabaru, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kondisi makin diperparah dengan hujan yang mengguyur Kota Yogya beberapa hari ini. Bau tak sedap pun muncul.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, bau menyengat langsung menusuk hidung meski berada di sebrang jalan. Air lindi atau cairan dari tumpukan sampah terlihat mengalir. Lalat pun berterbangan.
Salah satu yang paling terdampak dari tumpukan sampah ini adalah Wahyu, pedagang bunga yang kiosnya tepat di samping sisi selatan depo sampah.
Harumnya bunga yang dijual Wahyu kalah telak dari aroma sampah dari depo. Deretan bunga di kiosnya seakan tak lagi mewangi.
"Banyak banget dampaknya, baunya, airnya (lindi) sampai menghitam. Ulat-ulat ya lihat sendiri," kata Wahyu ditemui di lokasi, Rabu (6/11).
Wahyu menjelaskan tumpukan sampah mulai muncul sejak perayaan HUT Kota Yogya beberapa waktu lalu. Kini sampah makin menggunung.
"Setelah HUT Kota langsung numpuk," katanya.
Wahyu sudah lama berharap tumpukan sampah bisa ditangani secara permanen. Artinya gunungan sampah jangan sampai kembali muncul di sana.
ADVERTISEMENT
Ketika sampah di depo menggunung, omzet Wahyu turun drastis. Pembeli memilih membeli bunga di kios bunga yang jauh dari depo sampah.
"Kami UMKM juga, adanya sampah ini kami merasa terganggu," katanya.
Wahyu tak mendetailkan angka omzet yang menurun. Namun, dia menggambar penurunan omzet mencapai setengah.
"Kita turun 50 persen lah," katanya.
Lanjutnya, banyak orang yang membuang sampah di depo ini pada malam hari. Menurutnya depo ini tak ada penjagaan seperti depo-depo sampah lainnya.
"Siang malam pasti ada (yang buang) karena sini nggak ada yang jaga," katanya.
Keluhan bau juga dirasakan Rosi salah satu pegawai yang kantornya tak jauh dari depo sampah Kotabaru.
"Tumpukan sampah saat ini makin mengganggu karena sudah mulai musim hujan. Baunya nggak enak. Harapannya segera ada solusi karena sudah tahunan sampah kerap muncul di depo sampah ini," kata Rosi.
ADVERTISEMENT
Tumpukan 20-30 Ton
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya Ahmad Haryoko mengatakan tumpukan sampah di depo Kotabaru mencapai 20-30 ton. Sampah menumpuk karena banyak orang yang membuang sampah di luar jadwal.
"Yang Kotabaru itu kemarin penjagaannya hanya di siang hari saja, jadi teman-teman Pol PP baru mulai menjaga tadi malam untuk linmasnya di depo Kotabaru itu. Otomatis kalau tidak dijaga, para pembuang yang nggak mau tertib jadwal itu masuk di malam hari," kata Haryoko melalui sambungan telepon.
Terkait tumpukan sampah itu, DLH Kota Yogyakarta akan mengangkutnya tetapi dengan sistem dicicil. Diprediksi volume depo kembali normal seminggu ke depan.
"Ini dicicil dua truk, dua truk. Karena memang kuota baik di pengolahan maupun yang lain (TPS3R) tidak seperti kita membuang di TPA (Piyungan), jadi ya kita cicil. Kita usahakan selesai paling nggak satu minggu ini," katanya.
ADVERTISEMENT