Cerita Penjual Kurma Tanah Abang Raup Untung Sampai Rp 50 Juta Sehari

Penjual kurma di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Bulan ramadan menjadi pintu berkah pagi penjual buah kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tidak tanggung-tanggung, keuntungan penjual asal Timur Tengah ini bahkan bisa menyentuh angka Rp 50 juta per hari selama Ramadan.

“Bisa Rp 50 juta sehari,” kata Anisa, penjaga toko kurma di Blok B Pasar Tanah Abang kepada kumparan, Senin (11/3).

Anisa mengaku keuntungan itu jauh berbeda dengan hari biasa. Dia bahkan sampai bolak-balik mengecek persediaan kurma untuk dikirim ke luar kota.

“Kalau hari biasa paling Rp 30 juta,” ujarnya.

“Ini belum puasa aja sudah ramai,” lanjut Anisa.

Penjual kurma di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Anisa lalu menunjukkan berbagai jenis kurma yang menjadi favorit pembeli. Mulai dari jenis sukkari, medjol, hingga yang berwarna paling hitam pekat, kurma ajwa.

“Sukkari ini sekarang yang paling laris, manis,” beber Anisa sambil menunjuk tumpukan kurma sukkari yang memang terlihat lebih sedikit dari kurma-kurma lainnya.

Sukari atau Sukkari sendiri berasal dari bahasa Arab “sukkur” yang berarti gula. Secara penampakan, kurma ini terlihat lebih besar jika dibandingkan jenis lainnya. Warnanya juga terlihat lebih terang. Teksturnya terlihat lebih basah dan lembek, begitu digigit, kurma ini terasa lumer di mulut.

Penjual kurma di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

“Yah selera sih, kalau nggak begitu suka manis biasanya ambil ajwa,” imbuhnya.

Kurma Ajwa dibanderol dengan harga Rp 125 ribu per kilo, sedangkan Sukkari, karena menjadi primadona, lebih mahal sekitar Rp 10-Rp 15 ribu.