Cerita Penumpang di Gerbong Depan: KRL Terguling, Orang Injak-injakan

10 Maret 2019 17:30 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi KRL yang terguling di kota Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi KRL yang terguling di kota Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Lilis masih terbaring lemas di IGD RS Salak, Kota Bogor. Ia merupakan salah satu korban tergulingnya KRL rute Jatinegara-Bogor di Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
Lilis bercerita mengenai kejadian saat kereta terguling. Ia mengatakan berada di gerbong paling depan saat kereta tersebut terguling. Seperti diketahui, gerbong paling depan KRL merupakan yang terparah hingga terguling ke jalur sebelahnya.
“Itu sudah mau sampai stasiun Bogor anjlok dulu. Kayaknya masinisnya kayak banting setir gitu. Kena pohon tiang itu,” ujar Lilis di RS Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3).
Petugas tetap melakukan evakuasi KRL yang terguling di Bogor saat hujan deras. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Lilis bercerita, ketika gerbong terguling, ia terinjak-injak oleh penumpang lain yang mencoba menyelamatkan diri. Hingga akhirnya ia diselamatkan oleh penumpang lain.
“Itu injek-injekan orang-orang. Balap-balapan nyelamatin diri. Enggak lama pintunya kebuka itu sudah jatuhin diri ke rel. baru ditolong,” ujarnya.
Lilis yang naik KRL tersebut dari Stasiun Angke mengaku tidak mencurigai adanya masalah dari kereta. Ia juga tidak melihat ada yang aneh dari jalannya kereta.
ADVERTISEMENT
Lilis juga tidak menyadari apa yang penyebab dari anjloknya kereta hingga terguling. Ia hanya merasa kereta berjalan seperti biasanya hingga akhirnya terguling di perlintasan kereta Kebon Pedes.
Kondisi KRL yang terguling di Bogor. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
“Aman enggak ada interupsi apapun, enggak ada masalah. Ini kan biasanya kalau anjlok ya anjlok aja. Ini sampai keguling gitu,” jelas Lilis.
Dalam insiden tergulingnya kereta itu, terdapat 14 korban luka-luka. Peristiwa itu juga membuat perjalanan KRL dari arah Jakarta hanya bisa sampai Stasiun Bojong Gede, atau satu stasiun sebelum Cilebut.