Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Penumpang Selamat KM Ladang Pertiwi: Mesin Mati saat Ombak 3 Meter
29 Mei 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 17 orang penumpang dipastikan selamat dalam tragedi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar, Sulawesi Selatan. 10 orang di antaranya telah dibawa ke Kabupaten Pangkep. Sementara 26 orang ain, masih proses evakuasi dari Banjarmasin, Kaltim.
ADVERTISEMENT
Salah satu penumpang yang selamat yakni Irwan (32), menceritakan detik-detik kapal nelayan ini tenggelam ketika berlayar dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Kalmas, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, kapal berangkat pada Rabu (25/5). Saat itu, kondisi cuaca memang tak bersahabat dan mendung. Ombak setinggi tiga meter menghantam kapal dan tiba-tiba mesin kapal pun mati.
Irwan dan para penumpang lain mengaku panik sementara ABK terus berusaha memperbaiki mesin.
"Kapal dihantam ombak setinggi sekitar dua hingga tiga meter. Kemudian, mesin kapal tiba-tiba mati," kata Irwan kepada kumparan, Minggu (29/5).
Irwan mengaku sempat membantu ABK untuk memperbaiki mesin kapal. Tapi usahanya sia-sia, mesin tak kunjung membaik. Sementara ombak yang terus menghantam membuat kapal oleng dan sedikit demi sedikit tenggelam.
ADVERTISEMENT
Saat kapal mulai tenggelam, penumpang lain langsung berusaha menyelamatkan diri. Penumpang mengambil gabus tempat ikan yang ada di kapal. Selain itu, beberapa jerigen juga menjadi alternatif pelampung yang digunakan.
"Saya langsung bantu adik dan ibuku. Saya kasih jerigen satu-satu. Kemudian, saya suruh mereka meloncat ke laut," ucapnya.
Kala itu, Irwan tak langsung meloncat ke laut bersama ibu dan adiknya karena dia juga berupaya untuk menolong penumpang yang lain.
Karena adik dan ibunya sudah mulai menjauh, Irwan pun melompat ke laut mengejar orang tua dan adiknya.
"Saya lihat jarak ibu dan adik saya mulai jauh, sehingga saya langsung melompat, karena takut terpisah dari mereka," beber dia.
Saat mengapung, Irwan kembali berusaha menyatukan penumpang lainnya agar tak berpisah. Tripleks dan jerigen disatukan, dan penumpang sebanyak 10 orang terus diminta untuk berpegangan.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa jam terombang-ambing di laut, kapal tugboat lewat dan langsung menolong mereka.
"Tripleks yang saya bawah diikat jerigen, ibu dan adik saya bersama penumpang lainnya yang berjumlah 10 orang selamat. Kami ditolong kapal tugboat dari Banjarmasin," ungkapnya.
Irwan mengaku tak mengetahui pasti dari jumlah penumpang dalam kapal itu. Tapi ia berharap penumpang lainnya juga bisa selamat.
Saat ini, 10 penumpang KM Ladang Pertiwi yang selamat telah dievakuasi ke Pangkep, Sabtu (28/5) kemarin malam. Mereka dijemput langsung oleh pemerintah Pangkep dengan menggunakan bus di Sanrobone, Takalar.
Saat ini para korban selamat untuk sementara berada di penampungan dan selanjutnya akan di serahkan ke keluarga masing-masing.