Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cerita Petugas Stasiun Tentang Paniknya Penumpang Saat Cium Gas di KRL
3 November 2018 19:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota-Bekasi sempat berhamburan keluar KRL, ketika tiba di stasiun Buaran, Cakung, Jakarta Timur. Penumpang berhamburan keluar karena panik akibat bau gas yang menyengat hingga ke dalam KRL.
ADVERTISEMENT
"Jadi itu bukan KRL rusak, enggak. Itu penumpang panik karena ada bau gas mengendap di dalam gerbong, cuma pikiran penumpang itu itu bau berasal dari gerbong, padahal bau gas itu dari industri," kata salah seorang petugas KRL, Jejen saat ditemui di Stasiun Buaran, Sabtu (3/11).
Menurutnya, penumpang mulai mencium bau gas sejak berada di stasiun Klender, Duren Sawit. Ia menyatakan, saat itu penumpang tidak panik, sehingga perjalanan tetap dilanjutkan hingga stasiun Buaran.
"Di lintasan Cipinang, itu kawasan industri itu ada gas bocor, jadi mengendap ke gerbong, sedangkan gerbong itu ada jendela yang kebuka, jadi masuk kan gasnya ya," ujar Jejen menceritakan awal mula kejadian.
Karena commuter line berjalan tak terlalu kencang, bau gas semakin lama semakin menyengat hingga mengganggu kenyamanan penumpang begitu mereka masuk Stasiun Klender.
ADVERTISEMENT
"Itu enggak lama diberangkatin lagi, samai sini (Stasiun Buaran) makin menyengat, ada provokator juga bilang ada percikan api, padahal kalau ada percikan api meledak semua," sambung Jejen.
Menurut dia, penumpang saking paniknya ada yang meloncat lewat jendela kereta, ada yang berlari-lari, bahkan banyak anak-anak kecil yang harus terdesak akibat himpitan banyak orang.
"Penumpangnya ada sekitar 500 orang. Pada berhamburan, ada yang loncat, lari-lari, saya juga kaget, saya kasih tahu pake toa, jangan panik, jangan panik. Ya namanya penumpang kayak gitu," imbuhnya.
Begitu penumpang tahu tak terjadi apa-apa di KRL, situasi akhirnya kembali kondusif sekitar pukul 14.30 WIB. Namun sebagian penumpang memilih untuk tak melanjutkan perjalanan
"Sebagian penumpang ada yang lanjut perjalanan, ada yang enggak, sekarang sudah aman. KRL sempat tertunda 5-10 menit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Seorang petugas stasiun lainnya, Agus Riyanto, juga membenarkan kejadian itu. Ia mengaku menyaksikan sendiri dan ikut mengevakuasi penumpang yang panik.
"Keretanya enggak rusak, cuma bau gas saja, tapi penumpang panik. Penumpang dan keretanya juga sudah pada berangkat," kata Agus.
Sementara Milah (27), salah seorang penumpang yang akan naik KRL melalui stasiun Buaran mengaku tidak takut, meski sempat mendengar adanya insiden tersebut.
"Sempat denger kejadian itu, tapi enggak rusak kan KRL-nya, jadi saya berangkat saja, mudah-mudahan aman," tutur Milah.