Cerita Pilu Calon Jemaah Umrah di Pasuruan, Gagal Berangkat karena Agen Travel

24 Januari 2025 16:38 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel di Makkah, Arab Saudi Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel di Makkah, Arab Saudi Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Upaya Nila (bukan nama sebenarnya) memberangkatkan ayahnya untuk umrah tak semulus yang dibayangkan. Ia sempat gagal karena tidak ada kejelasan dari pihak biro perjalanan untuk memberangkatkan ayahnya beribadah ke Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Warga Prigen, Pasuruan, itu menceritakan, awalnya ia ingin memberangkatkan ayahnya umrah melalui agen travel yang bekerja sama dengan perusahaan suaminya.
"Waktu itu di tempat kerja suami saya ada fasilitas travel umrah. Biasanya memang diperuntukkan untuk karyawan, tapi juga boleh untuk luar karyawan asalkan masih satu ruang lingkup, maksudnya masih satu keluarga," kata Nila kepada kumparan, Kamis (23/1).
"Saya nggak tahu nama pasti travelnya apa, cuma memang setahu saya ya adalah yang berangkat teman-teman suami saya ada yang berangkat," lanjutnya.
Ia memilih agen travel itu dengan harapan ada akses pengawasan terhadap ayahnya saat di Tanah Suci nantinya.
"Jadi saya mikir kalau ikut travel lain takut bapak ini kasihan nggak ada yang ini (menjaga). Kalau dari pabrik kan tempat kerja suami ada yang kenal. Paling nggak bisa mantaunya, gampanglah mikirnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Awal tahun 2024, Nila mendaftarkan ayahnya dengan biaya umrah totalnya sebesar Rp 35 juta. Uang muka sebesar Rp 10 juta pun telah dibayarkan.
Lalu, pihak travel mengabarkan bahwa ayahnya direncanakan berangkat usai Lebaran, tepatnya pada bulan Mei 2024.
Mendekati bulan keberangkatan, pihak travel belum memberikan kabar lanjutan hingga bulan-bulan berikutnya.
"Habis Lebaran 2024. Mei katanya Juli, Juli katanya Agustus, Agustus katanya September, gitu terus sampai hari H nggak berangkat. Katanya mau nunggu jemaahnya dapat 60 orang. Itu masih dapat 25 orang, katanya gitu. Harganya di situ waktu itu tawaran mereka Rp 35 juta 9 hari terus sama ke Kairo atau mana gitu, lho. Totalnya Rp 35 juta, tapi belum paspor, belum suntik (vaksin meningitis). Rp 35 juta itu masih mentah saja," jelas Nila.
ADVERTISEMENT
Nila mencoba memberikan pengertian kepada ayahnya bahwa pihak travel tidak memberikan kejelasan. Meski, sebenarnya ada kekecewaan di hati ayahnya.
"Kan bapak saya sudah DP waktu itu senilai Rp 10 juta. Terus akhirnya saya mikir gini, kok mundur-mundur terus, kasihan bapak. Namanya orang ibadah, kan, penginnya segera, ya. Kalau segera kan jauh lebih baik," ungkapnya.
"Terus saya tanya 'Pak, kok ini katanya mundur lagi April (2025), bagaimana?โ€. Bapak bilang yo wis ndak apa-apa. Tapi saya tahu itu pasti orangnya kecewa," lanjutnya.
Akhirnya, Nila bertemu dengan teman semasa SMA-nya. Dia mengeluh lantaran ayahnya tak kunjung berangkat umrah. Lantas, temannya pun menyarankan agar pindah travel ke Persada Indonesia.
"Akhirnya saya coba buka IG-nya (Persada Indonesia), lho kok bagus. Terus saya juga nggak mau asal nyari, ya. Ada di sini itu bisa bayar kalau sudah pulang kayak utang. Cuma kan bapak nggak mau, mosok umrah utang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya pakai Persada inilah. Adik saya kan di Jakarta. Saya kabari adik saya terus dia tanya atasannya karena beberapa hari yang lalu pakai Persada. Akhirnya adik saya bilang temannya pakai Persada katanya bagus kok, intinya review-nya bagus," tuturnya.
Setelah menghubungi Persada Indonesia, Nila akhirnya memutuskan untuk pindah agen travel. Akhirnya, ayahnya dijadwalkan berangkat umrah pada 6 Februari 2025 selama 12 hari.
Ia lalu mengurus ke travel sebelumnya dan meminta pengembalian uang muka sebesar Rp 10 juta.
"Saya suruh suami saya ngurus ke kantor, ya udah nggak jadi, diambil saja DP-nya. Ini saya sudah dapat di Persada coba di sini saja, ambil uangnya, bisa nggak. Terus akhirnya nyoba ke kantor, pertama dibilang kalau bisa jangan mundur. Ya kalau pihak sana bisa ngasih kepastian berangkatnya kapan ya nggak mundur. Kalau nggak bisa ngasih kepastian ya bagaimana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atas pengalamannya itu, Nila menyarankan kepada calon jemaah untuk memilih agen travel yang terjamin.
"Kalau menurut saya mending cari yang benar-benar review-nya bagus, yang benar-benar rekomen, maksudnya banyak yang sudah pakai," ucapnya.
Nila juga menyarankan agar tidak mudah tergiur dengan harga yang lebih murah maupun promosi lainnya.
"Jangan gampang tergiur ini ada ini nya, kayak gitu-gitu, nggak jaminan juga sih menurut saya yang kayak gitu. Waktu di tempat kerja suami saya itu kan tergiurnya ke Kairo plusnya. Terus nyari dari orang yang terpercayalah," ungkapnya.