Cerita Pilu di Sleman: Anak Perempuan Disetubuhi Guru Ngaji Seminggu Sekali

2 Mei 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pencabulan Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pencabulan Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Anak perempuan ini tiba-tiba tak mau mengaji lagi. Dia mengaku takut dengan guru ngaji berinisial K (50). Kepada Bu Dhe-nya dia bercerita disetubuhi si guru ngaji.
ADVERTISEMENT
Aduan anak ini membuat kaget keluarga. Mereka lalu mencari tahu, siapa saja korban K ini. Ternyata ada belasan lainnya. Dan yang memilukan, ada anak yang disetubuhi sepekan sekali sejak 2016.
Kata pendamping hukum korban, Petrus Iwan Setyawan, kepada wartawan, Selasa (2/5), awalnya korban berjumlah 4 orang tetapi setelah ditelusuri total ada 15 anak perempuan yang jadi korban.
Iwan menjelaskan dari penelusuran diketahui korban mengalami pencabulan sejak usia 11 tahun atau 2016 silam hingga 2022. Aksi dilakukan di rumah pelaku sendiri saat kondisi sepi.
"Berkali-kali (pencabulannya), korban sampai lupa karena hampir tiap seminggu sekali," jelas Iwan.
Dua orang anak bahkan kini menjalani perawatan dari psikiater karena trauma.
Modus pelaku adalah mengaku bisa mendeteksi korban indigo. Pelaku menakut-nakuti indigo berbahaya sehingga perlu terapi.
ADVERTISEMENT
"Korban masih anak-anak, (sehingga) iya-iya saja," kata Iwan yang juga Ketua Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) itu.
Korban terpaksa menuruti keinginan pelaku karena ketakutan dan diancam seperti menggebrak meja.
Hasil visum juga menyatakan alat vital korban mengalami kerusakan. Dari terungkapnya satu korban ini, lalu muncul pengakuan dari korban lainnya mengalami pelecehan seksual.
Dari total 15 korban, tak semuanya disetubuhi. Ada yang mengalami pelecehan seksual seperti diraba bagian sensitifnya dan lain sebagainya.
Kasus ini kemudian masuk ke kepolisian pada Januari lalu. KBO Satreskrim Polresta Sleman Iptu M. Safiudin dihubungi awak media menuturkan pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah ditahan sejak malam takbir (Idul Fitri). Korban sementara (yang resmi melapor) 4 orang," kata Safiudin.
ADVERTISEMENT